Berkebun di Lahan Sempit dengan Kebun Vertikal

Anda suka berkebun namun lahan rumah Anda tidak cukup luas untuk ditanami oleh tanaman-tanaman favorit Anda? Mulai sekarang Anda tak perlu khawatir. Berkebun dengan sistem vertikal adalah alternatif yang sangat masuk akal untuk dilakukan di lahan yang sempit. Anda bisa membuat kebun vertikal (bertingkat) dengan memanfaatkan rak tanaman dari kayu atau bambu, atau peralatan-peralatan bekas lain yang sudah tidak dipakai lagi. Beberapa alternatif untuk membuat kebun vertikal bisa Anda dapatkan di sini.

Rak Bertingkat

Hal yang perlu Anda lakukan sebelum mulai berkebun di lahan sempit adalah menentukan tempat untuk menanam dan apa yang akan Anda tanam. Anda bisa meletakkan kebun Anda di depan, samping atau di belakang rumah. Perhatikan kondisi cahaya karena tanaman harus mendapatkan cahaya yang cukup agar tumbuh dengan baik. Tanaman sayuran seperti selada, tomat, cabai atau timun adalah beberapa tanaman yang bisa ditanam secara vertikal. Tanaman rempah untuk bumbu dapur seperti  jahe, kunyit, lengkuas, ketumbar, kemangi, rosemary atau basil adalah beberapa tanaman yang bisa ditanam di kebun mungil Anda.

Rak Tanaman Dinding

Kayu dan Bambu sebagai Rak Tanaman Vertikal

Kebun vertikal bisa dibuat dengan memanfaatkan rak tanaman bertingkat. Alternatif pertama, rak-rak tanaman bisa didesain menyerupai tangga (tangga lurus maupun tangga segitiga (double)) sesuai dengan tinggi yang Anda inginkan. Anda bisa membuat tangga kayu dengan tinggi 100-150 cm di pekarangan rumah Anda dengan lebar pijakan kaki 20-25 cm disesuaikan dengan ukuran pot tanaman atau polybag yang akan Anda letakkan.

Jika di daerah Anda mudah untuk mendapatkan bambu, Anda juga bisa membuat rak tanaman dari bambu untuk sayuran maupun tanaman hias dari bambu. Pilih bambu yang berukuran diameter 8-10 cm (bambu ukuran sedang) dengan panjang  100-150 cm. Buat lubang di permukaan batang bambu dengan ukuran 7-10 cm dan beri jarak antar lubang 2-3 cm.  Bambu-bambu bisa Anda gantung atau Anda tempelkan ke dinding dan disusun secara bertingkat. Isi lubang dengan media tanam dan letakkan bibit tanaman di masing-masing lubang.

Rak Tanaman dari Bambu

Memanfaatkan Barang-Barang Bekas untuk Rak Tanaman Vertikal

Berikutnya, perhatikan sekitar Anda. Jika Anda menemukan botol-botol plastik bekas, gelas-gelas plastik bekas, botol selai bekas, atau kaleng bekas cat, jangan anda buang. Anda bisa memanfaatkannya untuk rak tanaman gantung atau rak tanaman hidroponik yang disusun vertikal. Botol-botol plastik bekas bisa Anda potong menjadi dua bagian. Isi masing-masing bagian dengan media tanam lalu susun bertingkat dengan cara menggantungnya menggunakan tali (misal tali tambang) di langit-langit teras belakang rumah Anda. Jarak antar pot/botol/kaleng dibuat seukuran tinggi tanaman yang akan tumbuh, kurang lebih 30-50 cm. Botol bekas juga bisa digunakan untuk bertanam hidroponik dengan sistem sumbu.

Cara lain, Anda bisa membuat papan kayu berukuran panjang 75-100 cm dan lebar 10-15cm untuk rak tanaman dinding. Ukur diameter botol. Buat 2 lubang sepanjang diameter botol pada papan kayu. Siapkan penyangga dari besi atau kawat dengan bentuk setengah lingkaran (ukuran diameter botol). Lekatkan botol pada kayu dan pasang penyangga botol. Letakkan papan-papan kayu di dinding. Botol plastik ini juga dapat digunakan untuk bertanam hidroponik dengan sistem sumbu. Demikian halnya dengan semua barang-barang bekas yang telah disebutkan di atas. Semua bisa Anda manfaatkan sebagai rak tanaman.

Rak Tanaman Vertikal

Membuat macam-macam rak tanaman vertikal membutuhkan kreativitas. Namun, yang utama harus anda perrhatikan adalah ketersediaan bibit yang baik, media tanam yang baik, dan perawatan yang baik. Meskipun rak-rak tanaman Anda mengagumkan, apalah artinya jika tanaman Anda tumbuh buruk dan tidak sehat. Selain membuat kebun vertikal, masih ada beberapa opsi lagi yang Kami berikan. Silahkan baca tips berkebun di lahan sempit pada blog kami. Selain tips berkebun, kami juga menyediakan aneka perlengkapan hidroponik silahkan cek disini. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan Anda agar tidak merasa terbatas dalam berkebun. Happy Gardening 🙂 !

activate javascript