Cara Menanam & Budidaya Pepaya Bangkok Atau Thailand

Budidaya pepaya Bangkok di lahan kosong bisa membuat cepat untung. Hal ini terjadi karena masa tanamnya yang hanya satu tahun dan panen tiap 10 hari sekali, jauh lebih cepat dibanding menanami kayu jati yang masa panennya harus menunggu puluhan tahun. Tertarik meraup untung dengan membudidayakan Pepaya Bangkok/Thailand? Kali ini akan kami beri ulasan tentang bagaimana cara menanam dan membudidayakannya.

Memiliki lahan kosong yang tak terpakai, namun menginginkan manfaat dari keberadaannya merupakan hal wajar yang menjadi keinginan banyak orang. Sebagian dari mereka berfikir atau bahkan melakukan pemanfaatan lahan kosong seperti kebun atau tanah tegalan yang dimiliki dengan menanaminya pohon jati, pohon sengon, dan pohon lain yang nilai manfaatnya baru bisa dirasakan bertahun-tahun kemudian. Padahal, ada satu budidaya tanaman lain yang nilai manfaatnya bisa diambil dalam jangka waktu yang sangat pendek saja dan rutin. Tanaman itu adalah Pepaya Bangkok/Thailand.

Mengapa harus Pepaya Bangkok?

Pepaya Bangkok/Thailand memiliki ukuran yang jumbo. Teksturnya keras, dengan bentuk bulat dan gemuk.
Pepaya Bangkok/Thailand memiliki ukuran yang jumbo. Teksturnya keras, dengan bentuk membulat di bagian bawah buah dan gemuk. Dagingnya manis dan segar.

Dengan kualitas buah, harga jual tinggi, dan ukuran yang besar berpotensi tinggi bagi petani untuk menghasilkan omzet yang besar dari budidaya pepaya Bangkok yang dilakukan. Buah dari pepaya jenis Thailand ini memiliki rasa dan ketahanan yang baik. Dagingnya berwarna jingga kemerahan, teksturnya yang keras membuatnya tahan dalam proses pengangkutan, dan rasa yang manis membuatnya banyak dilirik konsumen. Harga jualnya pun cukup tinggi dan peminat buah ini sangat banyak mulai pasar tradisional hingga ke supermarket modern.

Meskipun akhir-akhir ini pamor pepaya Bangkok sedikit terkalahkan oleh pamor pepaya California, namun potensinya memberi penghasilan yang besar masih sangat tinggi. Ini bukan hanya bualan belaka, karena pepaya Bangkok masih banyak dimanfaatkan keberadaannya untuk industri kosmetik. Jadi, selain di jual langsung kepada konsumen, pepaya Bangkok sudah pasti memiliki pasar khusus di industri kecantikan.

Memulai Budidaya Pepaya Bangkok

Tanaman Pepaya Thailand ini bisa tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi yang ketinggiannya 700-1000 mdpl dengan curah hujan antara 1000-2000 mm/tahun, suhu maksimal 22 – 26⁰C, kelembaban 40%, dan hembusan angin yang sedang untuk membantu penyerbukan agar berjalan dengan baik. Tanaman ini menyukai jenis tanah yang subur, gembur karena mengandung banyak humus, dan harus mampu menahan banyak air.

Pembibitan

  • Syarat Benih yang Dipakai

Bibit yang digunakan, bisa dibeli dari toko-toko pertanian ataupun membuat bibitnya sendiri. Agar lebih menghemat pengeluaran modal, membuat bibit sendiri bisa dijadikan pilihan dengan mengambil buah pepaya Bangkok yang sudah benar-benar matang. Belah menjadi dua bagian, dan keluarkan isinya. Isi dari buah pepaya tadi dicuci hingga bersih dan pisahkan dari kulit luarnya. Setelah benar-benar bersih, keringkan biji pepaya tadi di tempat yang teduh. Untuk diperhatikan, bibit harus diambil dari biji yang segar. Jangan gunakan buah yang terlalu matang ataupun buah dari pohon yang sudah tua harus benar-benar dihindari. Anda juga bisa membeli benihnya disini.

  • Penyiapan Benih

Benih yang dibutuhkan untuk lahan tiap hektarnya adalah 60 gram. Jumlah ini kurang lebih akan menghasilkan 2000 tanaman. Sebelumnya, benih direndam terlebih dahulu pada larutan POC NASA 2cc/liter selama satu hingga dua jam lalu tiriskan. Kemudian taburi dengan Natural GLIO dan disemai pada polybag ukuran 20 x 15 cm. Media tanam yang digunakan untuk menyemai adalah tanah yang sudah diayak sebanyak 2 ember dan 1 ember pupuk kandang matang yang juga telah diayak, 50 gram TSP yang dihaluskan, dan 30 Gram Natural GLIO. Campurkan semua bahan untuk dijadikan media semai bibit pepaya Bangkok.

  • Teknik Semai Bibit

Bibit yang sudah siap untuk disemai, ditanam pada media yang telah disiapkan dengan kedalaman tanam 1 cm dan tutup dengan tanah. Biji yang disemai, ditanam dengan membuat barisan yang berjarak 5 – 10 cm. Jangan lupa untuk menyiram bibit setiap hari dan menyemprotkan pupuk POC NASA dengan dosis 2 tutup/tangki. Penyemprotan yang baik dilakukan setiap seminggu sekali. Benih akan mulai berkecambah pada usia 12 – 15 hari. Saat usia bibit pepaya mencapai 45 – 60 hari dan tingginya mencapai 15 – 20 cm, bibit sudah siap untuk dipindahkan. Pemindahan bibit ke kebun akan lebih baik bila dilakukan saat permulaan musim hujan.

Bibit pepaya yang siap dipindahkan ke lahan.
Bibit pepaya  yang sudah berusia 45 – 60 hari dan tingginya mencapai 15 – 20 cm sudah siap dipindahkan ke lahan.

Mengolah Media Tanam

  • Penyiapan Media

Bersihkan lahan kosong yang dimiliki dari keberadaan rumput, semak-semak, dan kotoran lain hingga benar-benar bersih. Lalu gemburkan tanah dengan cara dicangkul ataupun dibajak.

  • Membuat Bedengan

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan membentuk lahan kosong yang dimiliki menjadi berbentuk bedengan dengan ukuran lebar 2 – 2,5 meter, tinggi 20 – 30 cm dan panjang seperlunya. Beri jarak antar bedengan sejauh 60 cm. Buatlah lubang di atas bedengan dengan ukuran 50 x 50 x 40 cm. Jarak tanam untuk bibit pepaya dianjurkan 2 x 2,5 meter.

  • Pengapuran dan Pemupukan

Bila tanah yang akan ditanami masih memiliki pH kurang dari 5, maka setelah diberi pupuk matang masih perlu lagi ditambahkan dolomit kurang lebih 1 kg dan biarkan terlebih dahulu selama 1 – 2 minggu. Sebelum dilakukan pemupukan, tanah yang digunakan sebagai media tanam harus dikeringkan dahulu selama satu minggu. Baru setelahnya diberi pupuk kandang yang matang atau SUPERNASA.

  • Teknik Penanaman

Secara berbaris lubang tanam yang berukuran 60 x 60 x 40 cm dan biarkan beberapa saat agar terkena sinar matahari. Bila dirasa cukup, isi lubang dengan tanah yang sudah dicampur dengan 3 toples pupuk kandang yang matang. Bila tidak tersedia, bisa diganti dengan menyiramkan dosis 1 sdm/10 liter SUPERNASA ke dalam lubang tanam sebelum ditanami bibit pepaya. Lubang tanam yang ditutupi gundukan tanah tadi dibiarkan selama 2 – 3 hari hingga tanah mengendap, baru setelah itu lubang-lubang siap untuk ditanami.

pemindahan bibit pepaya pada tanah.
Proses pemindahan bibit pepaya pada tanah yang telah digemburkan dan didiamkan selama 2-3 hari.

Pemeliharaan Tanaman

  1. Penyulaman tanaman, dilakukan ketika tanaman mulai berbunga untuk mendapatkan pohon betina diantara beberapa pohon jantan.
  2. Penyiangan, rumput liar yang ada di sekitar tumbuhnya pohon pepaya harus disiangi. Periode penyiangan rumput harus disesuaikan dengan keadaan dan tidak harus berjangka beberapa periode waktu sekali.
  3. Dangir, tanaman pepaya sama dengan banyak jenis tanaman lainnya yang membutuhkan pendangiran. Waktu yang dianjurkan untuk melakukan pendangiran adalah fleksibel tergantung kepada kondisi yang ada di kebun.
  4. Pemupukan, pohon pepaya butuh banyak pupuk terutama pupuk organik yang memberi banyak zat makanan pada tumbuhan dan mampu menjaga tanah agar tetap lembab. Pemberian pupuk dilakukan dengan jangka waktu berikut :
  • 50 gram ZA, 25 gram Urea, 50 gram TSP, dan 25 gram KCL dicampur dan ditanam melingkari tanaman. Pemupukan ini dilakukan setiap minggu dimulai setelah tanaman diberi pupuk kimia.
  • Sebulan setelahnya, berikan 75 gram pupuk ZA, 35 gram Urea, 75 gram TSP, dan 40 gram KCL.
  • Saat tanaman berusia 3-5 bulan, berikan 75 gram ZA, 50 gram Urea, 75 gram TSP, dan 40 gram KCL pada tanaman.
  • Usia tanaman sudah mencapai 6 bulan, berikan 100 gram ZA, 60 gram Urea, 75 gram TSP, dan 75 gram KCL tiap bulannya.
  • Tiap 1-2 bulan sekali siramkan pupuk SUPERNASA dengan dosis 1 sdm/10 liter air ke dalam lubang tanam.
  • Tiap 1-2 minggu semprotkan POC NASA dengan dosis 3 tutup/ tangki hingga usia tanaman mencapai 2 – 3 bulan.
  • Semprot dengan 3-4 tutup botol POC NASA dan 1-2 tutup HORMONIK/tangki setelah tanaman berusia 3 bulan.

5. Irigasi dan Penyiraman, pepaya memerlukan banyak air namun tidak tahan dengan genangan air sehingga pengairan dan pembuangannya harus diatur dengan seksama. Akan lebih baik bila dibuatkan parit-parit agar air tak banyak menggenang.

Penyiraman dilakukan secara rutin.
Penyiraman dilakukan secara rutin namun jangan sampai membuatnya tergenang.

Hama dan Penyakit

Kutu tanaman (Aphid sp., Tungau) merupakan hama yang paling sering menyerang tanaman pepaya bangkok. Pengendaliannya bisa dilakukan dengan menyemprotkan Natural BVR atau Pestona secara bergantian. Penyakit lain juga seringkali menyerang tanaman ini, pengendaliannya bisa dilakukan dengan perawatan kebun dengan baik, jaga sistem drainase dan kebersihan, serta sebarkan Natural GLIO ke dalam lubang tanam. Jangan gunakan lahan yang sudah dipakai menanam pepaya untuk ditanami kembali karena akan membuat pepaya terserang Nematoda yang membuat daun pepaya menjadi kuning, layu, dan mati. Bila hal ini terlanjur terjadi, maka pengendalian yang harus dilakukan adalah dengan menyiramkan Pestona ke dalam lubang tanam.

Yang Paling Ditunggu, Panen

Panen pepaya Bangkok atau Thailand bisa dilakukan sebanyak 10 kali.
Tidak perlu menunggu waktu bertahun-tahun lamanya. Hanya dalam kurun waktu 1 tahun sudah bisa dilakukan. Istimewanya, periode panen Pepaya Bangkok atau Thailand bisa dilakukan sebanyak 10 hari sekali.

Tanaman pepaya Bangkok yang sudah bisa dipanen berusia 9-12 bulan dan bila buahnya sudah berkulit mulai menguning. Panen bisa dilakukan dengan menggunakan songgo yang terbuat dari bambu yang ujungnya diberi keranjang untuk menjaga buah tidak jatuh saat dipetik. PERIODE PANEN BISA DILAKUKAN SELAMA 10 HARI SEKALI.

Konten terkait: