Cara Menanam Jeruk Dari Biji

Cara menanam tabulampot jeruk manis dari biji dapat dilakukan dengan mengambil biji jeruk manis dari dalam dagingnya, kemudian dikeringkan, ditanam, disiram, dan dirawat hingga siap panen. Tahap-tahap tersebut akan kami bahas satu per satu dalam artikel kali ini. Oleh karena itu, bagi Anda yang ingin menanam jeruk manis di dalam pot, silahkan baca dengan seksama penjelasan di bawah ini.

Jeruk manis yang ditanam dalam pot.
Jeruk manis yang ditanam dalam pot.

Tanaman buah dalam pot, atau yang biasa disebut tabulampot merupakan salah satu jenis tanaman yang mudah dibudidayakan di rumah. Salah satunya adalah tabulampot jeruk manis. Jeruk manis umumnya berbuah satu kali dalam setahun. Buah jeruk manis berbentuk bulat, namun ada juga yang agak lonjong, dan berwarna kuning kehijauan atau kuning kemerahan. Salah satu jeruk manis yang banyak digemari masyarakat adalah jeruk Sunkist. Jeruk manis jenis Sunkis ini sudah banyak berkembang di daerah Sumatra Utara. Ciri yang biasa terlihat pada jeruk Sunkis adalah bagian bawahnya yang memiliki bentuk seperti pusar. Setelah matang, buahnya akan berukuran besar dan berwarna kuning kemerahan.

Tahap pengembangbiakan jeruk manis sendiri dapat dilakukan secara generatif maupun vegetatif. Tahap generative ini dilakukan menggunakan biji, dan tahap vegetative dilakukan menggunakan stek atau cangkok batang. Sebenarnya, menanam tabulampot jeruk manis ini akan lebih mudah dan lebih cepat berbuah jika dilakukan secara vegetative. Namun, tidak ada salahnya juga untuk mempelajari cara menanam jeruk manis secara generative. Tahap yang perlu dilakukan adalah:

Persiapan Bibit

Bibit yang akan digunakan untuk proses penanaman jeruk manis ini berupa biji yang diambil dari dalam daging jeruk manis itu sendiri. Tahap persiapan yang perlu dikerjakan antara lain:

  • Ambil biji jeruk manis yang matang dari dalam daging jeruk manis. Usahakan agar biji jeruk tetap dalam keadaan utuh dan sehat.

Biji=jeruk-manis

  • Jemur biji jeruk manis tersebut di bawah sinar matahari langsung agar lendir yang menyelimuti permukaan biji dapat dihilangkan.
  • Proses penjemuran dapat dilakukan selama kurang lebih 2-3 hari.
  • Jumlah biji yang digunakan dapat Anda sesuaikan dengan jumlah pot yang akan digunakan. Sebaiknya, dalam satu pot hanya diisi dengan dua biji jeruk manis.

Persiapan Media Tanam

Selagi menunggu proses pengeringan, Anda dapat mempersiapkan media tanam terlebih dahulu. Media tanam dibuat menggunakan campuran bahan berupa tanah, kompos, dan pasir. Jika tidak ada pasir, maka dapat diganti dengan arang sekam yang terbuat dari sabut kelapa atau padi kering yang dibakar. Langkah-langkah yang perlu dilakukan antara lain:

  • Siapkan tanah yang telah digemburkan dengan cara dicangkul-cangkul. Ayak tanah tersebut hingga tersisa butiran-butiran kecil saja. Pastikan tanah tetap kering dan tidak menggumpal. Karena tanah yang padat dan membentuk bongkahan akan lebih susah ditembus akar dan susah untuk diaduk dengan bahan lain.
  • Siapkan pupuk kompos yang telah matang, kemudian ayak kompos hingga tersisa butiran-butiran kecil saja.
  • Siapkan juga pasir atau arang sekam.
  • Campur ketiga bahan tersebut dengan perbandingan 2 bagian tanah, 1 bagian pasir, dan 1 bagian pupuk kompos (2:1:1).
  • Sebelum media tanam dimasukkan ke dalam pot, sebaiknya pot diberi lapisan berupa pecahan batu bata di bagian dasar pot, kemudian dilapisi dengan kerikil. Baru setelah itu media tanam dimasukkan ke dalam pot.
  • Media tanam yang dimasukkan pun tidak seluruhnya, melainkan hanya diisi 2/3 pot saja. Sisakan kurang lebih 10 cm di bagian atas pot.

Penanaman Bibit

Tahap penanaman bibit dilakukan setelah proses pengeringan bibit dan pembuatan media selesai. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Buat lubang kurang lebih dengan kedalaman 5 cm di masing-masing pot.
  2. Dalam satu lubang, maksimal jumlah biji yang dapat Anda masukkan adalah 2.
  3. Setelah biji dimasukkan, tutup kembali lubang tanam menggunakan media tanam yang telah dibuat.
  4. Beri siraman air secukupnya.
Beberapa hari kemudian, biji jeruk yang telah ditanam akan tumbuh menghasilkan tunas baru. Jika sudah berdaun 4 - 5 helai, maka sudah siap dipindahkan. Satu pot untuk satu tanaman.
Beberapa hari kemudian, biji jeruk yang telah ditanam akan tumbuh menghasilkan tunas baru. Jika sudah berdaun 4 – 5 helai, maka sudah siap dipindahkan. Satu pot untuk satu tanaman.

Perawatan dan Pemeliharaan

Tanaman jeruk manis yang berkualitas tentunya tanaman jeruk manis yang dirawat dan dipelihara dengan baik dan teratur. Cara merawat tanaman jeruk manis yang baik dapat dilakukan dengan:

  • Pencahayaan dan Penyinaran

Tabulampot jeruk manis membutuhkan sinar matahari yang cukup. Dalam satu hari, paling tidak tabulampot jeruk manis berada di bawah sinar matahari langsung selama kurang lebih 5 jam. Oleh karena itu, letakkan tabulampot jeruk manis di tempat terbuka dan terkena paparan matahari langsung. Jangan lupa juga untuk rutin melakukan penyiraman, setidaknya di pagi hari dan sore hari.

  • Penyiraman dan Pemupukan

menyiram-jeruk-manis

Penyiraman dan pemupukan juga perlu dilakukan agar tanaman lebih subur dan lebih cepat berbuah. Misalnya menyiram tanaman dua kali sehari. Untuk pemupukan, gunakan pupuk NPK secara rutin setiap 4 bulan sekali dengan dosis 25 gram untuk satu tabulampot. Semakin bertambah tua usia tanaman, maka dosis pupuk yang diberikan juga bertambah, yakni menjadi 50 gram per tanaman, 100 gram per tanaman, dan seterusnya.

  • Pemangkasan

Pemangkasan juga perlu dilakukan untuk mempercantik tampilan tanaman. Pemangkasan umumnya dilakukan agar tanaman satu dengan lainnya tidak saling bersinggungan. Jika ada ranting yang terserang hama atau penyakit, segera lakukan pemangkasan ranting juga. Pemangkasan disini dilakukan dengan sistem 1-3-9, dan ditambah 3 ranting tersier dari masing-masing ranting sekunder. Ranting primer diatur jaraknya, minimal 10 cm antar ranting. Ranting primer, sekunder, dan tersier dipangkas sekitar 30-40 cm dari pangkal ranting.

  • Waspadai Kutu Daun

Kutu daun memang sumber malapetaka bagi tabulampot jeruk manis. Hama yang berukuran kecil sekitar 2 mm, berwarna hitam, dan hidup berkelompok ini umumnya menyerang bagian tunas atas dan daun muda. Ciri-ciri yang dapat diamati jika tabulampot terserang kutu ini adalah bagian daunnya yang terlihat menggulung. Bahkan, kutu daun pun dapat mengeluarkan cairan manis saat menyerang tanaman. Cairan manis ini akan memicu datangnya semut yang juga dapat menggerogoti daun tanaman. Terlebih lagi jika kutu ini menyerang bagian bunga, akan mengakibatkan gagal berbunga, dan otomatis akan gagal berbuah. Oleh karena itu, lakukan pengecekan secara rutin pada tabulampot jeruk manis ini agar terhindar dari serangan kutu daun dan serangga lainnya.

Panen-Jeruk-manis

Jika kutu daun menyerang, segera pangkas bagian ranting yang terkena, lalu dibakar. Atau bisa juga Anda semprotkan cairan insektisida pembasmi hama seperti Curacron 500 EC atau Decis 2,5 EC. Bisa juga Anda menggunakan insektisida organik untuk pembasmian hama tersebut. Hati-hati saat melakukan penyemprotan insektisida. Pastikan agar bagian buah tidak terkena percikan pestisida.

Lakukan tips-tips perawatan tabulampot jeruk tersebut jika ingin memperoleh hasil panen yang maksimal. Lakukan perawatan selama kurang lebih tabulampot berusia 8 bulan, dan siap untuk dipanen. Selamat mencoba!

Tersedia juga bibit tanaman jeruk disini.