Cara Menanam Lavender dari Biji

Artikel cara menyemai, mengecambahkan, atau menanam lavender ini kami sajikan bagi pelanggan setia bibitbunga.com, disadur dari beberapa pengalaman yang telah diuji oleh beberapa pelanggan yang punya pengalaman lebih di bidang berkebun.

kuntum bunga lavender yang selanjutnya dikeringkan untuk diambil bijinya
Kuntum bunga lavender biasanya dikeringkan untuk diambil bijinya, dijadikan benih. Penyemaian benih lavender bisa menjadi masalah jika tidak tahu cara tepat menangani biji-bijian berwarna hitam, yang seringkali beraroma khas lavender tersebut.

Menanam lavender dari biji atau benih sebenarnya tidak mudah, juga tidak sulit sekali. Ada banyak sekali cara tanam lavender yang bertebaran di internet, tapi tidak sedikit yang telah dicoba dan gagal dan sebagainya. Di artikel sebelumnya, Kami juga telah memberikan sedikit tips menanam lavender. Namun dalam hal ini kami pun tidak dapat mengatakan bahwa panduan ini jika Anda ikuti akan pasti berhasil, karena semua step yang dijabarkan pasti perlakuan masing-masing orang tetap bervariasi.

Misalnya ketika disebut siram 2x sehari, tentu saja banyaknya air yang dipakai untuk menyiram itu tidak sama bagi semua orang, ada yang kurang, ada yang banyak, dan sebagainya. Jadi berapa banyak air yang tepat yang dibutuhkan? Jawabannya tetap sangat bervariasi, tergantung cuaca atau iklim tempat Anda. Tidak ada angka yang pasti karena ada banyak sekali variabel yang mempengaruhi tumbuh tidaknya suatu benih, dan hampir semuanya ditentukan oleh lingkungan tempat benih atau calon bibit bakal tumbuh. Karena itu, berkebun adalah bukan hobi atau ilmu pasti, tapi melibatkan pengalaman 🙂

Baik kita lanjut kembali untuk tips menanam lavender agar bisa sukses. Fase terpenting adalah fase penyemaian. Sebaiknya gunakan pot semai terlebih dahulu atau polybag kecil. Media tanamnya harus gembur (tanah : kompos = 1:1). Semai diatas media tanam tersebut dan jaga kelembapannya, tidak boleh kering.

Setelah benih mulai germinate / berkecambah / bertunas, maka biarkan dulu hingga agak besar. Setelah cukup besar, sekitar 5 cm, lalu dipindahkan ke pot individu. Benih lavender memang kecil, maka ketika bertunas pun ukurannya sangat kecil pula. Jangan dipindahkan ke media yang lebih besar jika kecambahnya belum sampai 5 cm, jangan pula kena air (apalagi hujan) deras, tetapi sesekali kenakan sinar matahari agar dapat berfotosintesis.

Selalu jaga kebutuhan airnya, karena jika tidak maka bibit kecil akan rentan untuk layu / mati. Selain karena air, suhu yang panas dan lembap boleh jadi juga berpengaruh pada layunya si bibit kecil, jadi jika daerah Anda terbilang daerah panas, pastikan si bibit mungil terkena angin dari luar, hingga ia cukup beranjak remaja ditandai dengan batangnya yang mulai berkayu.

Dua elemen penting bagi kesuksesan Lavender Anda ada dua. Yang pertama, air dan erasi yang baik di tanah kompos yang bagus (tanah kompos yang bagus adalah tanah yang butirannya halus, tidak liat atau mengeras ketika mengering, dan jika basah akan terlihat hitam). Yang kedua adalah sinar matahari setelah menjadi tanaman kecil, dengan kondisi tanah yang tidak terlalu lembap (tapi cukup air) di fase menuju pendewasaan ini. Lavender adalah tanaman yang menyukai sinar matahari dan iklim kering (tapi cukup air). Lavender bisa ditanam di dataran rendah, menengah hingga dataran tinggi.

Kami menyediakan aneka bibit tanaman bunga lavender, silahkan klik disini untuk melihat.