Tanaman Sirih Merah

Tanaman sirih merah tumbuh menjalar dengan batang berwarna hijau keunguan dan tidak memiliki bunga. Daun berbentuk menyerupai jantung dengan ujung meruncing. Daun bertepi rata dan permukaannya mengilap serta tidak berbulu. Ukuran daun panjangnya 15-20 cm, daun bercorak varigata berwarna hijau abu-abu di permukaan, permukaan daun bagian bawah berwarna merah hati.

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk): Angiospermae
(tidak termasuk): Magnoliids
Ordo: Piperales
Famili: Piperaceae
Genus: Piper
Spesies: P. ornatum

Nama binomial
Piper ornatum N.E.Br.

Daun mengeluarkan lendir jika diremas, rasanya pahit dan mengeluarkan aroma khas sirih. Tanaman ini memiliki sulur untuk perambatannya, dan batangnya beruas-ruas dengan jarak antar ruasnya sekitar 5-10 cm. Akar muncul pda setiap ruas batang.

Tanaman ini dapat tumbuh baik pada kondisi di bawah naungan dengan intensitas cahaya matahari sekitar 60-75%. Sinar matahari yang terik akan membuat warna daun menjadi pudar dan buram. Sirih merah mengandung flavonoid, eugenol, polevenolad, alkaloid, isopreoid, dan lain-lain.

Senyawa flavonoid dan polevenolad memiliki kemampuan sebagai antioksidan, antikanker, mengontrol gula darah, anti radang, dan antiseptik. Senyawa eugenol memiliki kemampuan sebagai antifungal. Beberapa penyakit yang dapat diterapi dengan sirih merah sebagai obat tradisional adalah asam urat, gangguan jantung, gangguan hati (liver), kecing manis, hipertensi, sakit perut, gangguan ginjal, bay mulut, dan keputihan.

Perbanyakan tanaman dapat secara vegetatif menggunakan stek batang atau sulur. Tanaman ini menyukai semua kondisi tanah antara lain, tanah gembur, berpasir, atau tanah liat dan lempung.