Cara Budidaya Kacang Koro Pedang

Kacang koro pedang merupakan salah satu jenis kacang koro yang paling umum ditemukan.

Tanaman yang memiliki nama Ilmiah Canavalia ensiformis ini merupakan salah satu tanaman jenis kacang-kacangan. Bunganya berwarna merah muda, ungu muda, dan putih. Polongnya bisa mencapai panjang 30-40 cm. Bijinya memiliki selimut biji yang sangat tebal dan menempel kuat. Tanaman ini akan tumbuh dengan baik jika menerima cukup nutrisi, air, dan sinar matahari.

Ilustrasi hasil olahan kacang koro pedang menjadi tempe.

Koro pedang sering dijadikan sebagai pengganti kedelai karena sifat dan kandungan nutrisi yang hampir sama. Koro pedang biasa dibuat tahu, tempe, susu nabati, dan kecap. Kacang koro pedang juga dapat dibuat sayur sama dengan jenis kacang polong lainnya.

Keberhasilan menanam koro pedang bergantung pada teknik budidaya yang tepat. Berikut tahap-tahap budidaya kacang koro pedang:

1. Pemilihan benih

Pilihlah biji yang berwarna putih dan sedikit mengkilap, lembaga berwarna kehitaman, tidak terdapat bekas gigitan serangga, dan bijinya padat berisi atau tidak kisut.

Anda bisa mendapatkan benih kacang koro pedang dari polongnya yang telah kering atau jika ingin lebih praktis Anda bisa membelinya di toko benih tanaman.Pilihlah benih yang sehat dan berkualitas.

2. Persiapan lahan

Lahan yang baik juga memengaruhi produktivitas tanaman kacang koro pedang. Sebaiknya memilih lahan yang berdrainase air yang baik dan gembur. Anda bisa menggemburkan tanah dengan cangkul dengan kedalaman sekitar 20-35 cm dan biarkan selama seminggu. Buatlah bedengan dengan panjang 3 meter dan lebar 120 cm serta saluran drainase dengan lebar sekitar 40 cm. Berikan pupuk bokashi pada pemupukan pertama. Bersihkan gulma secara teratur.

3. Penanaman

Lubangilah tanah menggunakan tugal dengan ke dalam sekitar 5 cm. Isilah masing-masing lubang dengan satu benih kacang koro pedang, usahakan mata lembaga ditanam menghadap ke bawah, tutupi kembali lubang dengan menggunakan pupuk bokashi.

4. Pemupukan

Gunakanlah pupuk yang tidak mengandung banyak nitrogen. Tanaman yang terlalu rimbun dengan daun yang tebal cenderung menghasilkan polong yang sedikit. Ketika tanaman telah membentuk daun sempurna, semprotkan pupuk organik cair setiap 10 hari. Pastikan bagian tanaman seperti daun, tangkai, dan batangnya terkena pupuk cair.

5. Pemangkasan

Lakukan pemangkasan ketika berumur satu atau dua bulan sejak tanam. Potonglah tunas yang sudah tidak produktif ditandai dengan batangnya yang kerdil dan tidak berbunga. Singkirkan pula daun parasit menggunakan gunting pangkas.

Ilustrasi lahan kacang koro pedang.

6. Panen

Masa panen ditandai dengan polongnya yang berubah kecoklatan atau setelah berumur 4-6 bulan. Polong yang telah dipanen kemudian dijemur selama 2-3 hari, polong dibenturkan pada benda keras untuk mengeluarkan bijinya.

Itulah tahap-tahap budidaya kacang koro pedang. Semoga informasi ini bermanfaat dan selamat bercocok tanam 🙂

Kami juga menyediakan berbagai macam benih kacang-kacangan, silahkan lihat aneka produk kami disini.