Cara Menanam Melon Dalam Pot

Melon yang memiliki nama latin Cucumic melo L ini merupakan salah satu jenis buah semusim dari family Cucurbiataceae. Buah ini dapat tumbuh secara optimal pada daerah dengan ketinggian 250-800 meter dari permukaan laut dan curah hujan 1500-2500 mm/tahun. Tanaman ini tumbuh di daerah berpasir dengan kelembapan udara sekitar 50-70 %. Meski memiliki kriteria tumbuh khusus seperti yang disebutkan, hal ini bukan berarti melon hanya bisa tumbuh di lahan yang luas seperti sawah dan kebun. Saat ini, budidaya melon dapat dilakukan secara praktis dengan menggunakan pot ataupun polybag yang ditaruh di halaman yang masih kosong di sekitar rumah. Dengan kata lain, menanam melon dalam pot dapat menjadi tani alternatif untuk warga urban yang ingin berkebun namun terbatasi oleh lahan yang sempit.

Contoh budidaya melon dalam pot.
Contoh budidaya melon dalam pot.

Berbicara mengenai budidaya melon menggunakan pot atau polybag, ada beberapa keuntungan tersendiri untuk Anda yang tertarik mencoba teknik menanam melon dengan pot. Pertama, budidaya dengan pot atau polybag lebih fleksibel dan praktis karena tanaman yang berada di pot lebih mudah dipindahkan dari sisi satu ke sisi lain pada halaman rumah. Selain itu, adanya tanaman melon dalam pot yang tumbuh subur juga bisa memberikan tampilan hiasan halaman rumah yang lain daripada yang lain alias unik. Di samping itu, karena ditempatkan dekat rumah, otomatis pemeliharaan tanaman seperti pemberian pupuk dan pengendalian hama penyakit pada tanaman pun menjadi lebih praktis, mudah, serta efisien. Terakhir, saat buah telah matang Anda bisa segera tahu sehingga kesempatan menikmati buah yang segar dari pohonnya pun lebih tinggi.

Melengkapi halaman rumah dengan tanaman sayuran dan buah semusim seperti melon, tomat, selada, dsb memang tengah populer saat ini. Nah, bagi Anda yang tertarik untuk menanam buah melon dengan media pot atau polybag, Anda perlu mengetahui langkah-langkah yang benar agar hasil panen bisa optimal. Berikut ini ada beberapa langkah sistematis untuk menanam buah melon dengan menggunakan wadah berupa pot atau polybag.

Menyemai Bibit dan Menyiapkan Media Tanam

Untuk menanam melon, Anda tentu membutuhkan bibit melon yang berkualitas dan memiliki daya tumbuh maksimal. Setelah mendapatkan bibit melon yang unggul, Anda perlu menyemai bibit melon terlebih dahulu agar biji melon bisa berkecambah. Anda harus merendam bibit melon ke dalam air yang dicampur dengan larutan fungisida selama kurang lebih 12 jam. Setelah melalui proses perendaman, bibit kemudian ditiriskan dan dibiarkan di tempat yang gelap selama 12-14 hari. Anda bisa melapisi wadah dimana bibit telah ditiriskan dengan Koran. Jika kecambah telah berdaun 4, artinya kecambah tersebut siap dipindahkan ke dalam pot.

Benih melon bisa disemai pada wadah khusus yaitu baki semai.
Benih melon bisa disemai pada wadah khusus yaitu baki semai atau tray semai.

Untuk Anda yang membuat bibit sendiri dari buah melon yang dikonsumsi, Anda harus mencuci dan memisahkan biji dari serabut dagingnya terlebih dahulu untuk kemudian dijemur serta dianginkan selama 3 hari sebelum membuat kecambah siap tanam. Bibit sendiri yang disemai biasanya membutuhkan waktu 2-3 minggu untuk bisa dipindahkan ke pot. Bibit yang disemai sendiri perlu dikecambahkan atau ditunaskan dengan polybag yang telah diisi campuran tanah dan pupuk Trichompos dengan perbandingan 2:1. Agar menghasilkan tunas yang baik, bibit harus disiram dengan air 2 hari sekali. Selain itu, persemaian ini juga tidak boleh terkena paparan sinar matahari langsung alias harus di tempat yang teduh. Setelah 2-3 minggu saat tunas berukuran sekitar 10 cm, bibit tunas yang bagus bisa dipindah ke media pot yang telah disiapkan.

Media tanam berupa pot yang berisi dengan tanah bercampur pupuk, lengkap dengan penyangga besi yang menjadi media merambatnya tanaman melon nantinya.
Media tanam berupa pot yang berisi dengan tanah bercampur pupuk, lengkap dengan penyangga besi yang menjadi media merambatnya tanaman melon nantinya.

Selain itu, untuk membuat media tanamnya, Anda membutuhkan wadah berupa pot yang diisi dengan campuran tanah, pupuk kandang, dan pupuk kompos. Campuran ketiga unsur tersebut kemudian dibiarkan selama 3 hari. Anda juga bisa mengganti kombinasi unsur di atas dengan kombinasi tanah, pupuk Trichompos atau pupuk kandang, dan arang sekam yang dicampur dengan komposisi perbandingan 1:2:3. Ketiga macam bahan tersebut kemudian bisa dicampur lagi dengan 100 gr Trichoderma dan larutan ZPT organik. Anda juga bisa mengganti Trichoderma dan ZPT organik dengan 5 gr Furadan, 20 gr NPK, dan 1 liter humid acid. Hal ini agar tanaman kecambah yang tumbuh tidak terganggu penyakit tanaman. Media tanam melon pun telah siap ditempati.

Menanam Kecambah Ke Dalam Pot

Kecambah melon siap tanam yang telah diseleksi kemudian dapat dipindahkan ke media pot yang telah disiapkan. Namun, media campuran tanah dengan bubuk sekam dan kompos atau pupuk kandang harus disiram terlebih dahulu sebelum ditanami dengan bibit melon. Selain itu, untuk meminimalisir tingkat kematian pada kecambah yang dalam proses adaptasi dengan media baru sebaiknya pemindahan kecambah ke pot dilakukan pada sore hari. Karena kecambah telah mencapai panjang sekitar 10 cm, Anda perlu menambahkan ajir sebagai media rambat tanaman. Ajar yang ditancapkan bisa dibuat dari kayu atau bamboo dengan panjang sekitar 1,5-2 meter.

Pemupukan

Saat berusia 1 bulan sejak tumbuh, tanaman perlu dipupuk lagi agar tanah tetap subur serta gembur. Anda juga bisa menggunakan pupuk berupa larutan pupuk urea berkonsentrasi 3 kg/300 liter air. Pupuk lainnya yang juga bisa digunakan adalah pupuk ZA, NPK 17 HST dan 50 HST. Konsentrasi larutan ZA dan NPK adalah 3-4 kg/200 liter air. Sebagai pupuk khusus untuk daun, Anda bisa menggunakan pupuk daun 7 HST berkonsentrasi 1-2 cc/1 liter air. Pupuk daun bisa diberikan 7-15 hari sekali. Saat memasuki masa berbunga, pemberian pupuk kandang juga perlu dilakukan untuk menghasilkan buah yang bagus.

Tanaman melon yang mulai tumbuh merambat menaiki besi rambatannya.
Tanaman melon yang mulai tumbuh merambat menaiki besi rambatannya.

Jika pemberian pupuk ditingkatkan saat buah memasuki masa berbunga, maka sebaliknya, penyiraman agak sedikit dikurangi saat bunga menjadi buah. Hal ini agar buah yang dihasilkan tidak berair dan membusuk. Sebelumnya, saat banyak bagian mulai menunjukkan buah, sebaiknya Anda melakukan seleksi calon buah. Anda bisa memilih satu calon buah pada cabang ke-7 sampai cabang ke-12. Agar calon buah tersebut maksimal hasilnya, Anda bisa menghilangkan atau memangkas calon buah yang lain. Saat bagian ujung tangkai buah retak dan berwarna kekuningan serta memiliki aroma harum, maka ini menunjukkan buah siap dipanen. Biasanya panen tersebut pada saat 8-12 minggu. Pemetikan bisa dilakukan 3 cm dari tangkai buah.

Demikian ulasan mengenai cara menanam melon dalam pot. Bagi Anda yang ingin mencobanya dengan sistem hidroponik, silahkan baca artikel sebelumnya tentang cara menanam dan budidaya melon hidroponik. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.

Kami juga menyediakan aneka benih melon yang dapat Anda coba budidayakan di rumah, silahkan klik disini untuk melihat produknya.