Bisnis budidaya tomat dapat dilakukan dan dikembangkan menjadi berbagai lahan atau prospek bisnis lainnya yang lebih menguntungkan lho. Ingin memiliki tanaman tomat di pekarangan rumah namun terkendala lahan yang terbatas? Bertani hidroponik solusinya. Teknik hidroponik merupakan teknik bertani menggunakan media lain selain tanah, sehingga hal ini dapat mengatasi keterbatasan lahan tanam berupa tanah. Tomat pun dapat dibudiayakan dengan cara hidroponik. Namun, hasil panen tomat hidroponik agak berbeda dibanding hasil panen tomat yang ditanam secara konvensional. Meskipun begitu, jangan khawatir untuk mengkonsumsi tomat hidroponik karena rasa dan kandungan nutrisinya tetap terjaga, hanya mungkin dari segi ukuran tomat saja yang berbeda.
Mengenal Tanaman Hidroponik
Berbagai jenis tanaman kini dapat dibudidayakan dengan cara hidroponik, antara lain cabai, sayuran, melon, semangka, terong, jeruk, tomat, dan masih banyak lagi. Cara ini sangat mudah dan cocok bagi Anda yang ingin berbisnis di dunia pertanian, namun tidak memiliki lahan tanah yang memadai. Atau bisa juga teknik hidroponik ini dijadikan sebagai alternatif bagi Anda yang tidak ingin terjun langsung ke lahan tanah karena berbagai alasan, misalnya tidak ingin kotor, takut cacing, takut ulat, tidak tahan panas matahari saat berada di ladang pertanian, dan lain sebagainya.
Teknik Dasar Hidroponik
Teknik hidroponik ini secara umum memiliki dua teknik dasar, yaitu hidroponik menggunakan media dan hidroponik menggunakan larutan. Hidroponik itu sendiri merupakan suatu teknik holtikultura dimana petani menggunakan media lain selain tanah untuk bertani. Media yang umumnya digunakan adalah air atau larutan yang bernutrisi bagi tanaman. Atau bisa juga menggunakan media-media lain yang mendukung bagi tanaman hidroponik. Berikut adalah penjelasan dua teknik dasar hidroponik:
Hidroponik Larutan
Yaitu teknik menanam tanaman menggunakan media berupa air atau larutan yang sudah dicampur dengan nutrisi unsur hara bagi tanaman. Nutrisi ini bertujuan agar tanaman segera tumbuh, besar, dan berbuah meskipun tidak ditanam di lahan tanah.
Hidroponik Media
Yaitu teknik hidroponik yang menggunakan media lain selain tanah atau larutan yang juga dapat menyokong pertumbuhan tanaman meskipun tidak ditanam di lahan tanah. Media hidroponik yang dapat digunakan antara lain sabut kelapa, arang, pecahan batu bata, pasir, serbuk kayu, dan serat mineral.
Tahap Menanam Tomat Hidroponik
Tahap bertani secara hidroponik pada umumnya memiliki tahap yang sama dengan bertani hidroponik untuk tanaman lainnya. Anda hanya perlu mengganti objek tanam saja, misalnya diganti dengan cabai, jeruk, melon, timun, dan lain-lain. Bertani hidroponik ini selain dapat memenuhi kebutuhan sayur dan buah untuk keluarga Anda, dapat juga Anda gunakan sebagai lahan bisnis untuk menambah penghasilan keluarga. Oleh karena itu, patut Anda pelajari secara detail tahap-tahap menanam tomat hidroponik.
Penyemaian Bibit
Sebelum ditanam, biji tomat harus disemai terlebih dahulu untuk dijadikan bibit tanam. Biji tomat yang telah dikeringkan ini disemai dalam wadah plastik berbentuk kotak-kotak kecil yang berisi media sekam berupa rockwool selama kurang lebih 2 bulan. Setelah 2 bulan, bibit tomat akan tumbuh sekitar 15 cm dan sudah siap untuk dipindahkan ke lahan tanam yang sesungguhnya. Lahan tanam yang digunakan dapat berupa pot atau polybag setinggi 30-35 cm yang telah diisi dengan arang sekam yang disusun berjajar.
Media Tanam
Media tanam yang harus disiapkan adalah arang sekam dari padi kering yang telah dibakar. Arang sekam ini dimasukkan ke dalam pot atau polybag sebanyak 2 kg. Letakkan pot atau polybag ini di rumah kaca, dengan jarak peletakan antar pot sekitar 30-40 cm. Hal ini bertujuan agar tanaman tomat yang tumbuh tidak saling bersinggungan satu sama lain.
Penanaman
Penanaman dilakukan dengan memindahkan bibit yang telah disemai ke dalam polybag berisi arang sekam yang telah disediakan. Untuk meningkatkan kesuburan media tanam yang digunakan, ada baiknya jika Anda menambahkan larutan nutrisi, misalnya nutrisi AB Mix untuk tomat ke dalam media arang sekam. Usahakan saat penyiraman nutrisi pada media tanam, bagian daun tidak terkena cipratannya. Dan usahakan juga agar daun tidak menyentuh media arang sekam.
Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman tomat hidroponik ini sedikit berbeda dengan tanaman hidroponik pada umumnya. Karena tanaman tomat hidroponik sebaiknya diletakkan di dalam rumah kaca agar terhindar dari serangan hama maupun serangga yang merugikan.
Pengecekan
Pengecekan pada tanaman tomat hidroponik harus dilakukan secara rutin jika ingin memperoleh hasil panen yang memuaskan. Hal tersebut dapat Anda lakukan dengan mengecek jika ada daun-daun tomat tua yang berjatuhan di media tanam, mengecek adanya serangga atau hama yang menempel pada tanaman, dan membuang tomat yang busuk.
Penyiraman
Penyiraman air pada tanaman hidroponik umumnya dilakukan bersamaan dengan pemupukan. Karena pupuk yang digunakan pada tanaman hidroponik umumnya harus dilarutkan dulu ke dalam air, sehingga menjadi larutan nutrisi. Pupuk yang digunakan harus pupuk khusus tanaman hidroponik, seperti misalnya Nutrisi AB Mix dan Lewatit HD-5. Penyiraman sebaiknya dilakukan saat suhu rumah kaca normal, yaitu pada jam 07.00 pagi dan jam 16.00 sore.
Pemanenan
Proses panen tomat hidroponik ini dapat dilakukan kurang lebih 2-3 bulan setelah masa tanam. Satu tanaman hidroponik dapat dilakukan panen sebanyak 2 kali selama rentang waktu 10 bulan. Setelah itu, tanaman harus diganti dengan bibit yang baru. Tanaman tomat hidroponik yang telah dipanen sebaiknya tidak dicuci dengan air agar tidak lekas busuk. Sebaiknya tomat hanya dilap dan dibersihkan dengan kain kering saja, dan dapat langsung disimpan atau dikemas untuk dipasarkan.
Prospek Bisnis Tanaman Hidroponik
Jika Anda telah mempelajari dan memahami dengan benar teknik-teknik bertani secara hidroponik dengan baik, bukan tidak mungkin jika Anda dapat menjadi petani hidroponik. Banyak prospek bisnis yang akan muncul mengiringi dan berkembang dari teknik bertani secara hidroponik ini, antara lain:
- Menjadi pengusaha atau pedagang tanaman hidroponik
- Menjadi penjual atau supplier bibit dan pupuk tanaman hidroponik
- Mengembangkan bisnis agar menjadi distributor tanaman hidroponik
- Membuka kursus atau lembaga pelatihan khusus mengenai bertani secara hidroponik
- Membuka restaurant dengan konsep makanan dari tanaman hidroponik
- Menjadi investor bisnis hidroponik
- Membuka lahan hidroponik untuk disewakan kepada petani hidroponik lainnya
- Membuka toko yang menjual segala peralatan bertani hidroponik. Toko yang Anda buka ini dapat dikembangkan pula menjadi toko online agar memiliki pasar yang lebih luas
Bagaimana? Sangat menggiurkan bukan? Hanya dari satu bidang berupa tanaman tomat hidroponik saja Anda sudah dapat membuka banyak lahan bisnis lainnya, yang nantinya lahan bisnis ini dapat bermanfaat bagi Anda, keluarga Anda, dan orang-orang di sekitar Anda. Anda hanya perlu niat, ketekunan, dan kerja keras untuk menjadi sukses meskipun hanya menggeluti satu bidang bisnis saja. Sehingga, Anda tidak hanya merupakan petani tomat hidroponik, melainkan pengusaha hidroponik juga. Selamat mencoba.
Dapatkan juga aneka benih tomat disini dan perlengkapan hidroponik disini.