Pachira Aquatic adalah nama latin dari Money Tree yang dalam bahasa Indonesia berarti pohon uang. Di Mancanegara, tanaman ini dikenal dengan nama money tree sedangkan di Indonesia sendiri lebih populer dengan nama tanaman pachira. Mengapa disebut pohon uang? Konon, tanaman ini memiliki aura yang dapat membuat pemiliknya semakin giat bekerja sehingga pemiliknya mendapat lebih banyak rejeki. Tak heran jika tanaman ini juga dijuluki “Pachira si pohon rejeki”.
Secara fisik, tanaman pachira mirip dengan tanaman singkong. Daunnya terdiri dari lima jari meruncing dan batangnya kebuan, yang menarik adalah batangnya yang berbonggol dan dibentuk kepangan. Menurut ilmu Feng Shui dari China, pengepangan ini berarti tanaman ini menampung rejeki yang masuk sehingga uang akan terperangkap di ‘rumah’ pemilik Pachira.
Karena keyakinan tentang tanaman pachira yang dapat membawa rejeki dan kemakmuran, maka tanaman ini banyak dijadikan sebagai kado bagi pemula bisnis ataupun pasangan pengantin baru. Dan banyak jadikan tanaman hias indoor dan diletakkan pada ruang kerja.
Di alam liar, pohon pachira bisa tumbuh setinggi 10 meter. Namun yang banyak dijual adalah pachira yang berukuran 10 – 100 cm dalam bentuk pachira bonsai dan sudah terkepang. Menurut berbagai sumber, membudidayakan tanaman pachira sangatlah mudah dan tidak memerlukan biaya yang besar. Hanya seperti menanam cabai atau bawang merah. Selama masa tanam, pachira bahkan tidak memerlukan pemupukan ataupun penyemprotan insektisida. Keuntungan yang dihasilkan dalam membudidayakan pohon uang ini pun sangat menjanjikan.
Tinggi tanaman yang dikirimkan adalah sekitar 30-50 cm, sudah dikepang.