Pohon tin dapat diperbanyak dengan 2 cara, yaitu secara generatif dan secara vegetatif. Perbanyakan secara generatif adalah perbanyakan pohon tin dengan biji, sedangkan secara vegetatif terbagi lagi menjadi dua metode, yaitu metode cangkok dan metode stek. Cara atau metode-metode tersebut mempunyai kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Mengenai kelebihan dan kekurangannya, akan dipaparkan sebagai berikut:
Perbanyakan Secara Generatif
Kelebihan
- Tanaman akan mempunyai perakaran yang besar dan kokoh.
- Dapat menghasilkan bibit atau tunas baru yang banyak
Kekurangan
- Bibit yang dihasilkan tidak identik dengan sifat indukan.
- Waktu yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berbuah cukup lama.
Perbanyakan Vegetatif
Kelebihan
- Bibit cepat tumbuh dan cepat berbuah.
- Bibit yang dihasilkan identik dengan sifat indukan.
Kekurangan
- Perakaran yang dimiliki tidak sekokoh tanaman yang ditanam dengan biji.
- Jumlah bibit yang dihasilkan sangat terbatas.
Setelah mengetahui masing-masing kelebihan dan kekurangan kedua metode tersebut, selanjutnya kembali ke pada Anda kira-kira cara atau metode apa yang ingin Anda gunakan untuk memperbanyak tanaman pohon tin Anda. Pada kesempatan kali ini, saya akan memberikan tata cara perbanyakan pohon tin dengan metode stek. Adapun persiapan dan langkah-langkahnya bisa Anda simak di bawah ini.
Alat dan Bahan Yang Diperlukan
- Batang tanaman tin yang sudah tua atau berwarna coklat.
- Gunting khusus pemotong ranting/dahan
- Cutter
- Media tanam stek
- Tempat sungkup
- Gelas minuman
- Hormon ZPT
- Fungisida
Cara Stek Pohon Tin
- Yang pertama dilakukan adalah gunting batang tin yang sudah disiapkan. Gunting dengan ukuran kurang lebih 15 cm lalu cabut semua daunnya.
- Ambil cutter lalu potong pangkal batang bekas guntingan tadi. Hal ini bertujuan untuk membuang pangkal batang yang terluka akibat jepitan gunting. Dengan begitu maka pembuluh batang dapat berfungsi kembali dengan baik.
- Selanjutnya, cairkan hormon akar atau ZPT dengan air. Rendam pangkal batang di dalam cairan tersebut selama 30 menit.
- Setelah itu rendam kembali, namun kali ini rendam dengan menggunakan larutan fungisida selama 10 – 15 menit.
- Selanjutnya tanam pada media stek. Media stek berupa pasir atau cocopeat murni. Media stek tidak boleh terlalu basah, hanya perlu dijaga kelembabannya
- Berikutnya, sungkup di tempat terang namun tidak di tempat yang dapat terkena sinar matahari langsung.
- Periksa kondisi tanaman yang disungkup sekitar 3 hari sekali atau 2 hari sekali. Jika kondisi tanaman stek mulai kering, maka siram dengan menggunakan sprayer untuk mengembalikan kelembabannya.
- Biasanya tunas-tunas kecil akan bermunculan setelah minggu ke – 2, dan setelah minggu ke- 3 sampai 4, akarnya sudah mulai tumbuh.
- Pada minggu ke-5 biasanya akar dan tunasnya yang keluar sudah cukup banyak. Pada kondisi ini, tanaman stek sudah bisa dipindahkan pada media tanam yang normal.
Nah, itulah beberapa langkah-langkah yang bisa Anda ikuti untuk menanam pohon tin dengan media stek. Metode menyetek pohon tin ini akan lebih efesien jika dilanjutkan dengan pemindahan tanaman pada wadah pot. Hal ini dapat dimanfaatkan bagi Anda yang tinggal di wilayah perkotaan dengan lahan pekarangan yang terbatas namun tetap ingin bercocok tanam. Agar pohon tin Anda bisa cepat berbuah, Anda bisa membaca artikel kami sebelumnya tentang cara merawat pohon tin agar cepat berbuah. Semoga Bermanfaat 😀
Dapatkan juga aneka bibit tanaman buah tin di toko online kami, silahkan klik disini.