Fungisida AMISTARTOP 325SC adalah jenis fungisida berbentuk pekatan berwarna kuning yang mudah larut dalam air. Digunakan untuk mengendalikan penyakit yang biasa menyerang tanaman bawang merah, cabai, kubis, jagung, melon, padi, pembibitan kelapa sawit, tomat, dan lain sebagainya.
Tersedia pula Amistartop 325SC isi 100 ml.
Fungisida ini berwujud Soluble Concentrate atau dikenal dengan pekatan suspensi. Mengandung campuran dua senyawa aktif dengan tingkat efikasi tinggi dan spektrum pengendalian yang luas dalam mengendalikan penyakit. Amistartop 325 SC berperan besar dalam mengendalikan penyakit.
Spesifikasi Amistartop 325SC Fungisida:
- Bentuk formulasi: Cairan
- Warna: Kuning Muda
- Bahan aktif: Difenokonazol, Azoksistrobin
- Cara kerja racun: Sistemik
- Klasifikasi: Fungisida
- Kemasan: Botol
Hama Dan Penyakit Sasaran:
Busuk daun dan bercak kering pada kentang, karat dan bercak daun pada tanaman kacang-kacangan, trotol atau bercak ungu dan antraknosa pada bawang, busuk batang dan bercak coklat sempit pada padi, bercak daun dan antraknosa pada cabai, busuk daun / hawar daun pada tomat, bercak daun pada jagung, blast dan hawar pelepah pada padi, busuk buah pada melon, dsb.
Kegunaan dan Dosis Pemakaian AMISTAR TOP 325SC:
1. Cabai
Mengendalikan bercak daun, meningkatkan tinggi tanaman, jumlah buah dan buku, bobot buah dan juga hasil panen buah cabai.
Dosis 0,5-1 ml/liter air. Diberikan sebelum adanya gejala atau 10 HST dan diulang tiap 7-14 hari sekali untuk pencegahan.
2. Melon
Mengendalikan penyakit embun bulu – Pseudoperonospora cubensis. Dosis 150-300ml/hektar. Diterapkan di saat sebelum terdapat tanda-tanda serangan dan dilakukan tindakan dengan rutin tiap 1 minggu sekali.
3. Kubis
Mengendalikan penyakit akar gada – Plasmodiophora brassicae untuk tanaman kubis. Dosis 0,5-1 ml/liter air. Dilakukan dengan cara disemprotkan ataupun disiram.
4. Padi
Dapat meningkatkan jumlah rumpun, bulir dan berat gabah kering. Penyakit seperti hawar daun dan bercak daun pada tanaman padi bisa diberikan fungisida AMISTAR TOP 325SC. Adapun dosis yang dianjurkan 150-300 ml/hektar. Penyakit seperti blas dan busuk batang diberikan dengan dosis 250-300ml/hektar.
Penyemprotan dilakukan cukup dalam satu musim tanaman dan diaplikasikan 2 kali yaitu ketika padi bunting (umur tanam sekitar 40-45 HST) dan ketika tanaman berbunga 70% (umur 60-65 HST).
5.  Tomat
Mampu mengendalikan penyakit bercak kering Alternaria solani dan hawar daun pada tanaman tomat. Dosis 0.5-1ml/liter. Penyemprotan dilakukan sebelum terdapat gejala dan diulang secara rutin setiap 1-2 minggu sekali.
Berat bersih: 250 ml. Harga yang tertera adalah harga per botol.