Sukun merupakan tanaman genus Artocarpus yang ditanam untuk dinikmati buahnya. Buah sukun memiliki tekstur unik karena memiliki bagian yang lunak atau empuk setelah dimasak sehingga buah sukun juga dikenal sebagai ‘buah roti’ (Inggris: breadfruit, Belanda: broodvrucht).
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Filum: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Rosales
Famili: Moraceae
Genus: Artocarpus
Spesies: A. altilis
Nama binomial
Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg
Habitus sukun adalah pohon yang tumbuh tinggi mencapai 30 meter namun sukun yang dipelihara umumnya memiliki tinggi hanya belasan meter saja. Ada pula sukun yang diperbanyak secara vegetatif menghasilkan kultivar tanaman pendek sekitar 8 meter dan bercabang rendah.
Tajuk pohon sukun renggang. Batang sukun bergetah jika dilukai. Daun sukun menyirip berbagi, tekstur daun seperti kulit berwarna hijau tua. Permukaan atas daun mengilap sedangkan permukaan bagian bawah kasar, kusam dan berambut halus. Buah sukun merupakan buah majemuk, tidak berbiji, kulit buah hijau kekuningan, permukaan kulit buah terdapat duri yang mereduksi menjadi pola segiempat atau segienam. Tenda bunga di bagian atas menyau dan membesar. Bagian ini sering disebut sebagai daging buah sukun.
Selain diolah dengan cara digoreng atau dimasak, penduduk di pulau-pulau pasifik sering mengubur buah sukun hasil panen di dalam lubang tanah sehingga terfermentasi menjadi semacam pasta yang beraroma dan berasa mirip keju. Pasta sukun ini sering diolah lagi menjadi kue panggang. Sukun juga dapat diiris tipis-tipis kemudian digoreng atau dioven menjadi keripik sukun. Getah sukun dapat dimanfaatkan untuk menjerat burung, tambal perahu, dan juga sebagai bahan baku permen karet.
TUTTY PUJIANTI (pemilik terverifikasi) –
Pembelian pertama, respon penjual baik