Nangkadak merupakan salah satu kultivar hibrida dari nangka dan cempedak. Tanaman ini secara umum lebih mirip cempedak namun dengan ukuran buah seperti nangka mini, lebih besar dari cempedak. Buah beraroma cempedak namun tidak terlalu tajam seperti cempedak pada umumnya.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Rosales
Famili: Moraceae
Genus: Artocarpus
Spesies: A. heterophyllus x integer
Nama binomial
Artocarpus heterophyllus x integer
Nangkadak merupakan persilangan antara nangka varietas mini (Artocarpus heterophyllus) sebagai induk betina dengan cempedak (Artocarpus integer) sebagai induk jantan. Induk betina dipilih yang berumur genjah, bentuk buah bulat, berukuran sedang, tajuk pohon pendek, dan pohon rimbun.
Induk jantan adalah tanaman cempedak yang beraroma buah kuat, rasa buah manis, tahan terhadap hama, kulit buah mudah dikupas, dan produksi buahnya tinggi. Habitus pohon nangkadak lebih menyerupai cempedak sebagai induk silangan jantannya. Buah berbentuk bulat telur memanjang.
Kulit buah nangkadak menyerupai nangka, daging buah lembut dan mudah dipisah dari dami dan kulit buahnya. Rasa manis buah nangkadak lebih stabil saat musim hujan tidak seperti nangka atau cempedak yang akan berkurang rasa manisnya dan cenderung hambar. Batang nangkadak berkayu, jika dilukai batang akan mengeluarkan getah.
Daun berwarna hijau tua dengan permukaan daun berambut halus dan bergetah. Bunga nangkadak monoecious (berumah satu) yang berarti bunga jantan dan bunga betina letaknya terpisah namun masih dalam satu pohon sehingga untuk memaksimalkan pembentukan buah masih perlu dilakukan penyerbukan buatan.