Masih menganggap Amorphpophallus atau bunga bangkai itu sama dengan bunga rafflesia arnodli? Mereka berdua adalah dua spesies yang jauh berbeda. Dalam artikel ini sudah kami sadur beberapa fakta-fakta perbedaan antara keduanya, juga beberapa fakta-fakta lain yang akan menambah pengetahuan Anda mengenai bunga Amorphpophallus. Berikut fakta-faktanya.
- Dari segi fisik, bunga bangkai dan rafflesia Arnoldi sudah sangat berbeda. Bunga rafflesia berwarna merahbesar dengan kelopak bunga raksasa merekah keluar dan melengkung ke bawah nyaris menyentuh tanah. Tidak berdaun dan bertangkai. Sedangkan bunga Amorphpophallus tumbuh menjualang tinggi ke atas lengkap dengan tangkai dan daunnya yang berukuran besar. Kelopaknya berwarna ungu di bagian atasnya.
- Berbeda dengan bunga rafflesia yang hanya tumbuh di hutan-hutan tertentu, bunga bangkai dapat dibudidayakan. Kemudian, bunga rafflesia tumbuh sebagai parasit tumbuhan rambat, sedangkan bunga Amorphpophallus tumbuh di atas umbinya sendiri.
- Bunga Amorphpophallus merupakan bunga yang ditetapkan sebagai maskot atau flora identitas provinsi Bengkulu.
- Sebiji bunga Amorphpophallus titanium membutuhkan waktu 20-40 tahun agar mekar untuk pertama kalinya.
- Kebun raya di Jerman (Botaniche, Gärten Boon) memakai bunga bangkai, Amorphophallus, sebagai ikon kebun raya tersebut.
- Bunga Amorphpophallus termasuk tanaman suku talas-talasan (araceae) yang tumbuh sebagai bunga majemuk terbesar di dunia.
- Walaupun berasal dari umbi yang sama, namun warna bunganya berbeda-beda, yaitu mulai dari jingga, merah hati, merah dadu, hingga kehijauan. Kemudian tongkolnya berwarna ungu, sedikit putih dan kuning.
- Bunga Amorphpophallus mengalami fase vegetatif dan generatif yang berlangsung bergantian terus menerus sepanjang hidupnya. Pada masa vegetatif, umbinya ditumbuhi batang tunggal dan daun yang menyerupai daun pepaya Sampai batang dan daunnya layu menyisakan umbinya. Selanjutnya pada fase generatif, tumbuhlah bunga majemuk yang menggantikan batang dan daunnya yang telah layu.
- Sesuai dengan namanya, bunga bangkai, Amorphpophallus merebakkan aroma bau dan busuk yang menyengat, terkadang seperti bau kertas terbakar, telur busuk, bau amis ikan, tapi yang membingungkan, bunga ini juga kadang merebakkan aroma harum yang maskulin.
- Pada fase vegetatifnya, daun yang dihasilkan bisa mencapai 3 sampai 4 meter. Dan pada masa generatifnya, bunga yang dihasilkan mencapai ketinggian 2 meter lebih. Namun ada yang mencapai ketinggian 6 meter pada masa vegetatifnya (hasil penelitian Yuzammi, seorang peniliti LIPI).
- Bunga bangkai gigas (Amorphpophallus gigas) di Sumatra, merupakan bunga bangkai tertinggi, yaitu tinggi bunga mencapai 5 meter. Sedangkan bunga bangkai titan (Amorphpophallus titanium) merupakan bunga bangkai yang lebih pendek namun diameternya lebih lebar
- Umbi bunga Amorphpophallus titanuim pernah ditemukan berbobot 100kg dengan diameter seperti roda mobil L300. Dan 8 orang mengaku kewalahan saat mengangkat bunga bangkai tersebut.
- Suhu dalam seludangnya yang belum terbuka mencapai 50-60 derajat celcius pada saat bunganya menjelang mekar. Membuatnya terlihat mengeluarkan asap di tengah-tengah dinginnya daerah pegunungan.
- Dari sekitar 170 jenis bunga bangkai yang tersebar di seluruh dunia, hanya ada 25 jenis saja yang bisa ditemukan di Indonesia.
Itulah beberapa keunikan yang dikemas menjadi fakta-fakta bunga bangkai (Amorphpophallus) yang menarik. Semoga bisa menambah wawasan bagi Anda mengenai salah satu flora yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.
Lihat juga koleksi tanaman hias kami disini.