Cara Budidaya Jeruk Keprok

Bagi Anda pecinta buah jeruk, nama jeruk keprok pasti sudah sangat familiar. Jeruk keprok sering kali ditemukan di pasar buah atau di supermarket modern sekalipun. Rasanya yang manis dengan kandungan air yang menyegarkan membuatnya sangat disukai dan kerap menjadi buah konsumsi sehari-hari.

Jeruk keprok memiliki kulit hijau kekuningan dan rasanya manis.
Jeruk keprok biasa juga disebut sebagai jeruk nusantara. Memiliki kulit hijau kekuningan dan rasanya manis.

Di Indonesia, banyak petani buah yang melakukan pembudidayaan jeruk keprok secara besar-besaran. Hal ini tentu saja menjadi prospek yang sangat menjanjikan mengingat permintaan pangsa pasar jeruk keprok yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Memiliki buah yang berlimpah bukan tujuan utama dari pembudidayaannya, namun tentu saja juga harus unggul dari segi rasa dan warnanya yang menggiurkan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membudidayakan jeruk keprok adalah sebagai berikut:

  • Yang pertama adalah penyiapan lahan

Untuk membudidayakan suatu tumbuhan, tentu diperlukan lahan yang luas karena yang ingin ditanam bukan sekedar 1 atau 2 pohon saja. Tapi puluhan hingga ratusan pohon. Untuk lahan sebesar 1 hektar, Anda bisa menghasilkan jeruk keprok sebanyak 400 pohon.

Caranya, untuk setiap bibit jeruk yang akan ditanam, siapkan undukan tanah dengan ukuran 1x1x1 meter untuk panjang, lebar dan tingginya. Dan agar setelah tumbuh nanti suplay matahari yang diterima akan cukup juga merata, maka diperlukan jarak 5 meter dari satu pohon jeruk keprok ke pohon lainnya. Agar pencahayaan pohon yang satu tidak tertutupi oleh pohon lainnya. Dan yang paling penting, beberapa minggu sebelum penanaman, pastikan lahan Anda subur dan gembur dengan mencangkulinya terlebih dahulu dan mencampurkannya dengan pupuk kandang. Hal ini bertujuan agar nutrisi tanah pada lahan tanam Anda cukup untuk dijadikan lahan pembudidayaan.

Pada saat penanaman, dibutuhkan jarak sekitar 3 sampai 5 meter antara satu pohon dengan pohon lainnya agar tidak saling mengganggu pertumbuhan dan pencahayaan.
Pada saat penanaman, dibutuhkan jarak sekitar 3 sampai 5 meter antara satu pohon dengan pohon lainnya agar ketika tumbuh besar, tidak saling mengganggu pertumbuhan dan pencahayaan. Jeruk tersebut merupakan jenis jeruk keprok seo. Warnanya lebih kekuningan.
  • Yang kedua adalah cara pembibitan

Untuk proses pembibitan, bibit yang digunakan adalah bibit biji berlabel yang bebas dari penyakit. Bibit stek atau cangkokan biasanya ditanam pada lahan yang berada di daerah pasang surut.

  • Yang ketiga adalah cara penanamannya

Untuk proses penanaman sebaiknya dilaksanakan pada awal musim hujan agar kondisi tanah lembab. Hal ini akan merangsang dan mendukung pertumbuhan jeruk nantinya. Menanam jeruk keprok dimulai dengan menancapkan setiap bibit pada undakan-undakan tanah yang telah disediakan sebelumnya.

  • Yang keempat adalah cara pengairannya

Karena pohon yang ditanam berjumlah ratusan, maka dibutuhkan drainase untuk membantu perkembangan akar dan menghindari kebusukan akar tanaman. Drainase disini adalah proses pengendalian pengairan pada tanah. Usahakan untuk tidak membuat setiap pohonnya kekurangan asupan air. Karena jika kekurangan air, maka perkembangan vegetatifnya akan berpebgaruh buruk.

  • Yang kelima adalah pemupukan
Ketika tumbuh besar, perhatikan hamaa penyakit dengan menyemprotkan pestisida pada dedaunan yang dimakan hama.
Ketika tumbuh besar, perhatikan hama penyakit dengan menyemprotkan pestisida pada dedaunan yang dimakan hama. Juga melakukan pemupukan secara berkala, sesuai waktu pemupukannya.

Sama halnya manusia yang butuh makan untuk melangsungkan hidup, tanaman pun butuh makan. Jika makanan pokok manusia adalah nasi, maka tanaman adalah pupuk. Pemupukan minimalnya dilakukan 2 kali setahun sedangkan maksimalnya 4 kali setahun. Idealnya menggunakan pupuk kandang atau dikombinasikan dengan pupuk lain seperti pupuk urea, ZK atau TSP.

  • Yang keenam adalah cara pemeliharaan serta perawatannya

Pemeliharaan dan perawatan dilakukan dengan rajin memangkas batang dan daunnya. Hal ini memiliki banyak manfaat untuk dilakukan, yaitu merangsang pertumbuhan yang akan menghasilkan lebih banyak cabang tanaman yang nantinya juga akan menghasilkan lebih banyak buah jeruk lagi, kualitas rasa jeruk akan semakin bagus, memperindah tampilan pohon dan menghindari perkembangbiakan hama tanaman seperti ulat, kutu, tungau ataupun kumbang.

Selain itu juga akan meningkatkan umur tanaman buah agar lebih produktif. Namun perlu diperhatikan bahwa proses pemangkasan hanya dilakukan pada pohon jeruk yang belum berbuah atau belum produktif. Selain itu, ketika sudah berbuah, dan masih berukuran seperti kelereng, proses penjarangan buahpun harus dilakukan. Hal ini bertujuan supaya buah memiliki keseragaman warna dan penampilan kulit yang menarik ketika tumbuh besar nanti.

  • Yang terakhir adalah proses panen
Pohon jeruk yang telah berumur 3 sampai 4 tahun sudah siap dipanen secara besar-besaran.
Pohon jeruk yang telah berumur 3 sampai 4 tahun sudah siap dipanen secara besar-besaran.

Jeruk keprok biasanya akan berbuah ketika pohon berusia 3 tahun. Setelah buahnya berusia 30 sampai 36 minggu, maka jeruk sudah siap untuk dipanen secara besar-besaran.

Itulah beberapa hal-hal yang perlu diperhatikan ketika membudidayakan jeruk keprok. Bagi Anda yang masih pemula dan ingin membudidayakan jeruk hijau manis ini, maka Anda bisa mengikutinya. Semoga informasi ini bermanfaat.

Untuk informasi mengenai produk bibit tanaman jeruk keprok, silahkan klik disini.