Cara menanam melon hidroponik dapat dilakukan dengan memperhatikan proses pembibitan, persemaian, penanaman, pemberian nutrisi, pemeliharaan, hingga tanaman melon siap panen. Sebagaimana yang diketahui, tanaman melon merupakan tanaman musiman yang umumnya termasuk kategori tanaman merambat. Tanaman ini juga tergolong tanaman yang mudah untuk dibudidayakan, dan peminatnya pun cukup banyak.
Jadi, jika anda ingin mencoba untuk membudidayakan tanaman melon secara hidroponik, anda harus benar-benar memperhatikan pembibitannya, lahan yang digunakan, dan cara merawatnya. Hal tersebut sangat berpengaruh untuk hasil panen yang melimpah. Terlebih lagi jika anda adalah seorang pemula dalam bidang budidaya melon hidroponik, sebaiknya anda mempelajari terlebih dahulu teknik-teknik menanam melon hidroponik.
Teknik Persemaian Melon Hidroponik
Sebelum melakukan penanaman secara langsung pada media hidroponik, sebaiknya anda menyemai terlebih dahulu bibit melon yang akan ditanam. Cara menyemai bibit melon bermacam-macam tergantung media semaian yang digunakan. Ada yang menggunakan media tisu basah, rockwool, sekam bakar, maupun cocopeat. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Siapkan benih melon yang akan disemai, dan masukkan ke dalam air hangat. Benih yang bagus akan tenggelam ke dasar wadah air hangat, dan bibit yang tidak layak akan tetap terapung di permukaan air. Biarkan benih terendam dalam air hangat selama beberapa saat.
- Jika benih melon sudah mulai pecah dan berkecambah, letakkan di bawah sinar matahari langsung, dan jemur selama kurang lebih 3-5 jam.
- Kemudian, sebarkan benih melon yang telah dijemur pada lahan semai yang sudah digemburkan dan tunggu hingga tanaman tersebut tumbuh daunnya.
- Setelah tanaman semai sudah memiliki 4-5 helai daun, pindahkan tanaman ke dalam media hidroponik yang telah disediakan, dan beri nutrisi berupa pupuk yang telah diencerkan.
- Jika ingin pertumbuhan melon lebih cepat, ada baiknya jika Anda menggunakan media tanam hidroponik sistem NFT (Nutrient Film Technique) yang menggunakan sistem selokan. Penanaman hidroponik dengan sistem atau cara NFT telah disinggung pada artikel ini.
- Ketika tanaman sudah menginjak usia remaja, pindahkan tanaman ke dalam media hidroponik sistem Dutch Bucket.
- Siapkan juga tiang atau lanjaran untuk media perambatan dan jangan lupa untuk mengikat tanaman melon pada lanjaran tersebut karena pertumbuhan terjadi terus menerus setiap hari. Penggunaan lanjaran ini berfungsi untuk menopang tanaman melon agar terlihat rapi dan tidak bertabrakan satu sama lain.
- Bunga jantan tanaman melon umumnya terletak di bagian batang. Adapun bunga betina terletak pada tunas yang tumbuh antara batang utama dan daun.
- Lakukan pruning atau pemotongan pada beberapa bagian tunas. Umumnya, tunas yang dipertahankan adalah antara tunas ke-7 dan ke-9 yang umumnya muncul antara daun ke-11 hingga daun ke-14.
- Bagi yang tidak menggunakan sistem greenhouse, tidak perlu mengawinkan bunga jantan dan bunga betina. Karena proses perkawinan dapat dilakukan oleh lebah.
- Semua tunas di bawah 7 dan di atas 9 dipangkas. Meskipun sudah dilakukan pemotongan secara rutin, tunas-tunas tersebut pasti akan muncul dan muncul lagi. Oleh karena itu, anda perlu mengecek tanaman melon anda setiap hari dan pangkas tunas-tunas yang muncul lagi. Pemangkasan tunas bertujuan agar pertumbuhan buah melon tidak terganggu.
- Saat buah melon sudah tumbuh sebesar telur, pangkas daun-daun yang tumbuh pada tunas, dan sisakan 2 helai saja.
- Lakukan toping saat sudah berbuah, dan sisa daun yang dipertahankan adalah 30 helai saja.
- Saat tanaman melon sudah berjaring dan berusia kurang lebih 50 hari atau 2 bulan, melon yang pertumbuhannya baik sudah siap untuk dipanen.
Pemberian Nutrisi Bagi Melon Hidroponik
Perlu Anda ketahui bahwa pupuk untuk tanaman hidroponik tidak boleh sembarangan. Pemberian nutrisi berupa pupuk pada melon hidroponik dapat dilakukan sesuai fase pertumbuhan tanaman melon. Masing-masing fase memiliki takaran yang berbeda-beda dalam hal pemupukan.
- Saat tanaman melon tumbuh daun 4 helai: nutrisi pemupukan yang diperlukan ± 400 ppm.
- Saat tanaman melon dipindahkan dalam media tanam hidroponik hingga berusia 2 minggu: nutrisi pemupukan yang diperlukan ± 800 ppm.
- Setelah lebih dari 2 minggu: naikkan dosis pemupukan menjadi 1000 ppm hingga menjelang tanaman berbunga.
- Saat tanaman melon berbunga: nutrisi yang diperlukan ±1200 ppm.
- Saat tanaman melon berbuah: nutrisi yang diperlukan menjadi 1500 ppm.
- Saat tanaman melon sudah berjaring: nutrisi yang diperlukan 1800 ppm hingga siap panen.
Demikianlah beberapa tips dan kiat-kiat untuk menjadi petani melon hidroponik dengan hasil yang melimpah. Lakukan step by step dengan teliti agar hasil panen yang diperoleh dapat lebih memuaskan. Selamat mencoba.
Jika Anda tertarik mempraktekkannya di rumah, silahkan klik disini untuk membeli benih melon dan klik disini untuk membeli berbagai perlengkapan hidroponik yang Anda butuhkan.