Di Indonesia, bunga gerbera dikenal dengan nama bunga hebras atau herbras. Bunga tanaman hias yang memiki ciri-ciri khas kelopak panjang dan terlihat seperti daisy ini diduga pertama kali berasal dari Afrika Selatan, Afrika Utara, dan Rusia. Nama bunga Gerbera diambil dari nama penemunya yang bernama Traug Gerber, seorang warga berkebangsaan Jerman yang kemudian melakukan ekspedisi ke Afrika Selatan. Setelah itu, Jamenson menemukan Gerbera Hibrida. Dari kedua penemu tersebut-lah, bunga Gerbera kemudian dikukuhkan secara resmi dengan nama Gerbera Jamessonii Bolus ex Hook.
Sebagai bunga hias pendatang baru, Tanaman hias gerbera kemudian menjadi komoditas bunga potong yang sangat penting di beberapa negara, salah satunya adalah Belanda dan Thailand. Selain dijadikan sebagai komoditas ekspor, Bunga gerbera juga merupakan bahan baku pembuat parfum / minyak wangi karena minyat atsiri yang dihasilkannya. Secara agroekologi, bunga gerbera cukup cocok untuk ditanam di Indonesia, baik bunga gerbera jenis lokal maupun bunga gerbera yang di datangkan dari luar negeri (impor).
Bunga gerbera dapat di tanam di dataran tinggi / pegunungan hingga dataran rendah sekalipun. Namun daerah yang paling cocok untuk pembudidayaan bunga potong gerbera adalah dataran tinggi yang memiliki iklim sejuk. Pada umumnya, sentra bunga potong berada di ketinggian 560-1400 mdpl, dengan suhu berkisar antara 13,7-18 derajat celcius, serta curah hujan tahunan antara 1900-2800 mm. Bunga gerbera akan tumbuh dengan optimal jika ditanam di media tahan lempung yang berpasir, berhumus / berkandungan organik dengan derajat keasaman (pH) antara 5.5-7.0.
Jika Anda ingin membudidayakan Bunga Gerbera, bunga ini dapat dikembangbiakkan dengan cara generatif (melalui biji) atau cara vegetatif (anakan atau potongan rimpang, serta kultur jaringan). Namun, pembiakan melalui cara vegetatif lebih praktis dan mudah untuk dilakukan, yaitu dengan cara pemisahan anakan atau membagi rumpun induknya. Bunga gerbera dapat ditanam dalam lahan yang berupa bedengan ataupun ditanam dalam pot sebagai bunga hias. Penanaman Bunga Gerbera dapat dilakukan di semua musim atau sepanjang tahun, dengan catatan harus selalu tersedia supplay air yang memadai. Namun khusus untuk penanaman bunga gerbera di lahan terbuka, sebaiknya bunga gerbera ditanam pada awal musim hujan atau kemarau untuk hasil yang maksimal.
Penanaman bunga gerbera tidaklah sulit untuk dilakukan. Berikut ini merupakan langkah-langkah untuk menaman bunga gerbera dalam pot atau polybag yang bisa Anda ikuti, dengan melakukan pembiakan secara vegetatif (pemisahan rumpun):
- Sediakan pot atau polybag. Ukuran pot tidaklah terlalu besar atau tidak terlalu kecil, ambillah yang sedang saja jika Anda memang tidak ingin memindah setelah tumbuh besar. Sementara jika Anda ingin memindah, Anda dapat menaman di pot yang kecil terlebih dahulu.
- Isi pot atau polybag menggunakan media tanam hingga setengahnya.
- Tanam bibit bunga gerbera di tengah-tengah pot atau polybag.
- Isi kembali pot atau polybag dengan media tanam, sambil dipadatkan di bagian sekitar pangkal batang bibit bunga gerbera.
- Siram bibit bunga gerbera yang tadi ditanam dengan air besih hingga cukup basah atau lembab.
- Setelah 10-15 hari setelah penanaman, bibit bunga gerbera akan mulai tumbuh akar dan tunas baru sebagai tanaman gerbera muda.
- Jangan lupa untuk mengawasi penyiraman atau pengairan pada fase awal pertumbuhan bunga gerbera setiap hari sebanyak 1-2 kali penyiraman.
- Setelah itu, kurangi intensitas penyiraman sesuai dengan keadaan cuaca.
- Selain itu, lakukan pemupukan dan sanitasi secara rutin pada tanaman gerbera hingga tanaman gerbera dapat tumbuh optimal dan tidak terserang hama atau penyakit.
Kami menyediakan aneka bibit tanaman bunga, jika berminat silahkan cek disini.