Cara Menanam dan Merawat Tanaman Pisang

Pisang merupakan salah satu buah yang paling tersohor di Indonesia. Buah pisang dapat dimakan langsung ketika matang dan bisa diolah menjadi aneka ragam masakan pada saat mentah dan matangnya. Kadang dibuat kolak, dikukus, ataupun digoreng. Rasanya yang nikmat membuat aneka olahan pisang hampir bisa ditemui di setiap harinya. Bukan hanya karena rasa buahnya yang nikmat, tapi juga karena batang, daun, jantung, serta akarnya pun bisa dimanfaatkan.

Tanaman buah pisang biasanya banyak ditemui tumbuh liar di pelosok-pelosok desa. Dibiarkan begitu saja, di pinggir jalan, tumbuh, berbuah, hingga mati. Padahal sebenarnya membudidayakan tanaman dengan nama latin Musa paradisiaca ini bisa memberikan prospek yang menjanjikan. Mengapa? Karena permintaan pisang di setiap daerah, baik di desa, perkotaan, tempat-tempat level perhotelan, sampai restoran-restoran bertaraf internasional terus membanjiri dan tidak putus-putus. Permintaan akan stok buahnya pun melonjak dari tahun ke tahun, membuat para petani pisang merasa kewalahan atas permintaan yang datang terus-menerus.

Menanam dan merawat pohon pisang
Pohon pisang dapat tumbuh di lahan manapun yang terpenuhi kebutuhan nutrsisinya. Gambar di atas adalah salah satu pembudidayaan berbagai macam jenis pisang di lahan sekolah.

Nah, apakah Anda tertarik membudidayakannya? Selain bisa mengkonsumsinya sendiri, juga bisa dijadikan lahan bisnis. Apalagi untuk penanaman dan perawatan pohon pisang sangatlah mudah. Caranya bisa Anda pelajari di bawah ini:

1. Tentukan lahan atau lokasi yang terbaik

Pisang tumbuh subur di daerah-daerah tropis yang pasokan sinar matahari dan air tersedia sepanjang tahun. Oleh karena itu diperlukan daerah dengan iklim tropis jika ingin mendapatkan kualitas pohon pisang yang bagus.

Pohon pisang tumbuh baik jika berada di daratan tinggi maupun rendah. Intinya 2500 meter di atas permukaan laut. Kemudian lahan tanah diusahakan memiliki pH netral. Selain itu, membutuhkan curah hujan 1500 hingga 3000 mm/th. Untuk hasil yang maksimal, lahannya digemburkan dan dicampur dengan unsur hara terlebih dahulu

2. Menentukan pemilihan Bibit

Karena pisang memiliki banyak sekali kerabat dekat. Maka pemilihan jenis pisang yang sesuai jenis apa yang Anda inginkan adalah poin yang baik. Pisang bisanya ditanam dengan cara generatif atau dengan menggunakan tunasnya. Untuk pemilihan tunas pohon yang paling baik adalah:

  • Tunasnya tegak dengan ukuran 100 cm sampai dengan 150 cm.
  • Potongan umbinya yang berdiameter 15-20 cm.
  • Umbi tunas bersih dari kotoran-kotoran atau lumut tanaman.
  • Daun tunasnya seperti daun yang berukuran sempit dan berhelai 4.

3. Menanam pohon pisang

  • Langkah pertama

Gemburkan lahan dengan menggunakan cangkul atau bajak yang akan ditanami dengan pohon pisang. Namun sebelumnya bersihkan dulu lahannya dari tanaman-tanaman liar seperti gulma yang dapat merusak tumbuhnya tanaman pisang nantinya. Setelah digemurkan, berikan asupan pupuk kompos dan juga unsur hara disepanjag lahan. Diamkan selama 1 minggu untuk menunggu bercampurnya tanah dengan unsur hara.

Buat pada tanah dengan ukuran 30x30x40 cm dengan jarak 3 x3 M disetiap pohonnya. Setelah itu, buatkan drainese yang bagus agar sistem pengairannya, yaitu dengan pembuatan parit di sekitar lubang tanaman. Hal ini bertujuan agar tunasnya tetap terjaga tanpa merusak akar tanaman.

  • Langkah kedua
Tanam bibit pohon pisang dengan arah tegak lurus agar nantinya pohon pisang akan tumbuh dengan kokoh.
Tanam bibit pohon pisang dengan arah tegak lurus agar nantinya pohon pisang akan tumbuh dengan kokoh.

Tanamkan tunas pada lahan tersebut. Disarankan untuk menanam pohon pisang di musim awal penghujan. Hal ini bertujuan memberikan pasokan air yang cukup pada tunas pisang yang Anda tanam.

Perhatikan posisi tunas yang ditanam. Arahkan tegak lurus agar tunas yang baru ditanam tidak mudah roboh karena tertiup angin. Selanjutnya tutupi kembali umbi tunasnya dengan tanah yang tadi sudah dicampur dengan pupuk kompos untuk memberikan asupan nutrisi yang cukup bagi mulai tumbuh.

4. Perawatan

Setelah penanaman, untuk memperoleh hasil produksi buah pisang yang maksimal, maka sebaiknya perhatikan hal-hal berikut ini:

  • Pemupukan susulan. Setelah tanaman pisang telah berusia 6 bulan, maka perlu dilakukan pemupukan susulan. Hal ini dilakukan untuk menambah pasokan unsur hara yang ada di dalam tanah. Gunakan pupuk kandang atau NPK.
Pemupukan susulan dilakukan ketika tunas pisang yang ditanam sudah berusia 6 bulan.
Pemupukan susulan dilakukan ketika tunas pisang yang ditanam sudah berusia 6 bulan.
  • Pengairan. Ketika tidak sedang kemarau, maka pohon pisang tidak perlu disiram rutin. Namun pada musim kemarau, pohon pisang membutuhkan sedikit lebih banyak jumlah air.
  • Penyiangan. Tanaman-tanaman liar dapat menghambat tumbuhnya pohon pisang dengan baik. Jadi perhatikan pertumbuhan tanaman-tanaman liar tersebut dan segera singkirkan.
  • Pemangkasan. Pohon pisang yang sudah tumbuh besar memiliki daun besar dan lebar yang mudah mengering. Pangkas daun yang mengering dan sisakan daun segarnya. Jika tidak dipangkas, daun kering itu akan mengeluarkan gas yang bisa membuat daun segar lainnya ikut mengering.
pangkas
Segera pangkas daun pisang yang rusak atau mengering untuk melindungi daunnya yang masih segar.

Selain itu, perlu diperhatikan bahwa sebaiknya hanya ada 3 sampai 4 pohon pisang saja yang terdapat dalam satu rumpun pohon. Hal ini dikerenakan agar unsur hara yang terdapat dalam tanah bisa tercukupi. Jika terlalu banyak pohon pisang dalam satu rumpun, maka kemungkinan habisnya unsur hara dalam tanah bisa terjadi. Pohon pisang menjadi tidak subur dan lambat berbuahnya.

5. Panen

Sebelum penen, sebaiknya dilakukan perawatan terhadap buah pisang yang belum siap panen. Dalam artikel ini akan diberikan beberapa tips perawatannya untuk mendapat hasil panen yang maksimal.

  • Ketika pohon pisang sudah memperlihatkan tandannya 5 sampai 7 sisir, artinya kapasitas sisir yang ditanggung tandannya sudah maksimal. Maka sebaiknya potong jantung pisangnya. Walaupun masih ada tanda-tanda sisir baru yang akan muncul.
Perhatikan tandannya. Jika sudah mencapai jumlah maksimal (5-7 sisir pisang), maka potong jantung pisangnya.
Perhatikan tandannya. Jika sudah mencapai jumlah maksimal (5-7 sisir pisang), maka potong jantung pisangnya.
  • Segera bungkus buahnya dengan menggunakan karung kering, atau plastik.
  • Berikan pupuk perangsang buah (bisa Anda dapatkan di toko perkebunan) untuk merangsang pertumbuhan buah yang maksimal.
  • Pada saat buah pisang sudah berwarna hijau, artinya sudah siap dipanen.

Selanjutnya pada saat buahnya siap dipanen, panenlah dengan menggunakan pisau yang tajam. Potong tandannya dan simpan dengan arah berbalik agar getah dari tandan tidak menjalar ke buah pisangnya. Setelah masa panen, disarankan untuk memotong seluruh batang pohon hingga meninggalkan umbinya. Dan sebaiknya gunakanlah tunas baru untuk pembudidayaanya kembali, yaitu memulai menanam dari awal lagi pada saat lahan sudah berusia 5 tahun. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kembali kesuburan lahan.

Setelah masa panen selesai, pemotongan seluruh batang pohon hingga umbinya dilakukan untuk menggantinya dengan tunas baru.
Setelah masa panen selesai, pemotongan seluruh batang pohon hingga umbinya dilakukan untuk menggantinya dengan tunas baru.

Setelah mengetahui tata cara penanaman serta perawatannya, Anda bisa langsung mengaplikasikannya pada lahan atau kebun Anda. Selamat berkebun… 😀

Kami menyediakan berbagai macam produk tanaman pisang, lihat katalognya disini. Untuk aneka produk pupuk, bisa Anda lihat disini.