Cara Menanam Jahe Di Polybag

Cara budidaya jahe bisa dilakukan dengan menggunakan media polybag. Hal ini bertujuan untuk menghemat lahan serta memaksimalkan hasil panen yang melimpah. Sebagaimana yang diketahui, jahe merupakan  tumbuhan yang banyak ditanam karena khasiatnya yang bisa dimanfaatkan dalam berbagai hal diantaranya adalah sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Jahe termasuk sebagai tanaman herbal untuk mengobati asam lambung juga sebagai tanaman obat pembersih ginjal. Tanaman yang memiliki nama latin Zingiber officinale ini merupakan jenis tanaman rimpang. Rimpang tanaman jahe ini berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Jahe memang memiliki rasa pedas yang berasal dari senyawa keton bernama zingeron. Ciri-ciri lain dari tanaman ini adalah memiliki batang semu dengan ketinggian 30 hingga 100 cm. Selain itu daunnya menyirip sekitar 1 hingga 15 mm dengan memiliki bulu-bulu halus.

rimpang-jahe
Rimpang jahe.

Untuk membudidayakan jahe, tanaman ini tumbuh subur di ketinggian sekitar 0 hingga 1500 meter dpl. Dimana tanaman ini juga membutuhkan curah hujan hingga 2500-300mm per tahun. Dengan kelembapan 80%. Nah yang menjadi pertanyaan apakah tanaman jahe ini bisa di tanam di polybag? Tentu saja jawabannya bisa. Pasalnya menanam jahe dengan menggunakan polybag ternyata memiliki beberapa kelebihan. Pertama, tanaman jahe dengan menggunakan polybag akan lebih mudah dalam hal pemeliharaan. Kedua. Penggunaan lahan dan air yang lebih hemat dibandingkan menanam jahe di lahan biasa. Ketiga, hasil panen akan lebih banyak dibandingkan cara tradisional.

Mempersiapkan Media Tanam Jahe

Sebelum melakukan penanaman jahe di polybag, tentu saja persiapan media tanam merupakan hal yang paling utama untuk dilakukan. Dimana dengan tujuan menghemat lahan, penggunaan polybag pun juga dapat digantikan dengan karung bekas. Media tanam yang diisikan ke dalam polybag diantaranya adalah tanah pasir dan pupuk organic dengan perbandingan 1:1:1. Sebaiknya pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang atau pupuk organic, dengan tujuan media tanam lebih mudah menyerap unsur penting dari dalam pupuk.

Pemilihan Bibit Jahe

Setelah menyiapkan media tanam jahe, selanjutnya adalah mencari bibit unggulan. Dimana kriteria bibit unggulan diantaranya adalah berwarna cerah, tidak terdapat luka, berumur tua, dan tidak terdapat penyakit. Selanjutnya siapkan larutan fungisida yang digunakan untuk meredam bibit jahe tersebut. Dimana tujuan utamanya adalah membersihkan bibit jahe yang mengandung penyakit ataupun bakteri jahat yang bisa menyebabkan busuk saat ditanam.

Bibit jahe yang siap dipindahkan pada wadah polybag yang lebih besar untuk memberikan ruang pada rimpangnya yang tumbuh besar.
Bibit jahe yang siap dipindahkan pada wadah polybag yang lebih besar untuk memberikan ruang pada rimpangnya yang tumbuh besar.

Sebelum ditanam di media tanam, lakukanlah penyemaian bibit jahe tersebut. Langkah mudah menyemai bibit jahe ini bisa diletakkan di atas jerami kemudian ditutupi jerami lagi selama 2 minggu. Sebaiknya tempatkan jerami yang disemai tersebut di ruangan yang tidak terkena matahari secara langsung dan dengan udara yang cukup lembab. Selama dalam proses penyemaian jahe, bibit jahe ini perlu dikontrol, dengan tujuan agar kelembapan bibit jahe tetap terjaga. Ketika jerami mulai kering bisa disiram dengan air sedikit demi sedikit.

Langkah Menanam Bibit Jahe

Setelah jahe keluar tunasnya selama masa penyemaian, segera pindahkan bibit jahe tersebut ke media tanam yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dalam satu polybag bisa ditanami 3 hingga 5 rimpang. Yang perlu diperhatikan adalah cara menanam bibit jahe tersebut, dimana bibit jahe dalam keadaan berdiri atau tunas berada diatas. Kemudian tutupi tunas dengan tanah dengan ketinggian tanah sekitar 3 hingga 5 cm. Bibit jahe tersebut juga membutuhkan air secukupnya. Letakkan di tempat yang tidak terkena matahari secara langsung, pasalnya tunas jahe muda mudah menguning jika terkena panas matahari secara langsung.

Proses Pemeliharaan Jahe

Gambar di atas adalah contoh pembudidayaan jahe merah dengan menggunakan polybag.
Gambar di atas adalah contoh pembudidayaan jahe merah dengan menggunakan polybag.

Tanaman jahe setiap harinya membutuhkan pemeliharaan, dengan tujuan menghasilkan rimpang yang banyak. Dimana setiap harinya jahe yang ditanam dalam media polybag ini membutuhkan air setiap harinya. Penyiraman tanaman jahe ini bisa dilakukan pada sore hari hingga tanaman jahe berusia 0-3 bulan. Selain itu pada usia tanaman jahe berusia 2 bulan, bisa dilakukan pemupukan. Hal tersebut bertujuan agar kebutuhan unsur hara jahe tetap tercukupi dengan baik. Berikan pupuk organic dengan dosis kurang lebih 1/5 dari kapasitas media tanam. Pemupukan ini bisa dilakukan sebanyak 3 kali sebelum masa panen. Selain penyiraman dan pemupukan, tanaman jahe perlu juga dijaga dari tanaman pengganggu. Penyiangan merupakan salah satu proses penting agar tanaman lain tidak mengambil nutrisi dan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman jahe.

Masa Panen Jahe

Untuk dapat memanen jahe dengan kualitas baik, jahe bisa dipanen saat berusia genap 12 bulan. Dimana pada usia tersebut jahe telah berusia tua dan rimpang jahenya memiliki berat mencapai 2 hingga 5 kg/polybag. Memanen jahe dari polybag ini sangat mudah. Dimana pemanenan hanya dilakukan dengan menyobek polybag tersebut dan pisahkan rimpang dengan tanah. Selain itu juga bisa dibilas dengan air bersih. Selanjutnya jahe tersebut diangin-anginkan baru dijemur dan siap untuk dijual/ dikonsumsi.

Klik disini untuk melihat aneka tanaman jahe yang tersedia di toko kami. Tersedia juga aneka produk tanaman obat lainnya yang memiliki banyak manfaat, silahkan klik disini.