Tanaman okra (Abelmoschus esculentus) adalah tanaman berbunga yang berkerabat dengan kapas, cocoa juga kembang sepatu dan banyak dimanfaatkan sebagai sayuran. Yang dijadikan sayur adalah buah atau podnya yang berbentuk mirip oyong atau gambas. Karena masih berkerabat dengan dengan kembang sepatu, tak heran jika bunga yang dihasilkan tanaman okra ini sangat menyerupai kembang sepatu atau hibiscus. Tanaman okra ada dua jenis, yaitu okra hijau dan okra merah. Okra hijau adalah okra yang podnya berwarna hijau sedangkan okra merah adalah okra yang podnya berwarna merah. Okra merah ini juga biasa disebut dengan okra red burgundy.
Okra mungkin terdengar belum begitu familiar bagi masyarakat Indonesia. Namun di beberapa negara di luar sana, okra sudah menjadi menjadi salah satu makanan pelengkap. Di Jepang misalnya, okra yang disana disebut dengan okura biasanya dipotong-potong dan dicocol dengan saus lalu disantap bersama nasi hangat. Karena belum begitu familiar, jadi jika Anda berkunjung di pasar tradisional Indonesia, okra masih sangat jarang ditemui. Hanya di swalayan tertentu saja yang menjualnya dan harganya pun cukup mahal. Padahal, okra mempunyai rasa yang lezat dan segar. Di beberapa daerah di Indonesia yang sudah mengenal okra, biasanya menyajikan sayuran ini sebagai lalapan, sayur rebus, tumis atau dijadikan asinan.
Selain lezat dikonsumsi, okra juga mempunyai kandungan gizi yang tinggi, kaya serat, antioksidan dan Vitamin C, sehingga dapat memberi sumbangsi positif bagi tubuh dalam menjaga kesehatan. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika Anda mencoba kelezatan okra sekaligus meraup manfaat kandungannya bagi kesehatan tubuh Anda. Karena masih jarang ditemui dipasaran, sebaiknya Anda menanamnya sendiri saja, dengan begitu Anda tidak perlu repot-repot lagi mencari ke swalayan, petik sendiri saja dan langsung diolah. 😀
Cara menanam okra tidaklah sulit, lebih sulit mencarinya di pasaran. Anda bisa menanamnya di dalam pot jika pekarangan Anda tidak begitu luas. Berikut langkah-langkahnya.
- Siapkan media tanam berupa tanah yang telah dicampur dengan pupuk kandang. Pemakaian pupuk kandang bisa diganti dengan pupuk NPK. Masukkan campuran tanah tersebut ke dalam pot.
- Sebelum ditanam, biji direndam dulu selama sehari penuh. Setelah itu, tanam biji pada media tanam yang telah disiapkan. Tanam dengan kedalaman 1-2 cm. Biasanya kecambah akan muncul saat berusia 6 – 21 hari.
- Untuk penyiraman, sesuaikan dengan kondisi cuaca dan kondisi tanah. Saat kemarau dan tanahnya terlihat kering, bisa disiram setiap hari. Jika cuaca normal, bisa disiram seminggu dua kali.
- Untuk pempukan susulan tidak begitu mutlak dibutuhkan. Perhatikan saja kondisi tanamannya. Jika tanaman tetap subur, maka tidak perlu. Yang tak kalah penting adalah penyiangan untuk mencegah gulma.
- Apabila terserang hama, semprotkan insektisida sesuai dengan dosis yang ada pada petunjuk penggunaan.
- Untuk proses panen, biasanya bisa dilakukan saat tanaman berusia 2 bulan. Lebih enak jika dipanen dalam keadaan belum terlalu tua, karena saat podnya sudah tua, rasanya juga sudah tidak begitu segar. Ukuran pod okra yang pas untuk dipanen adalah sekitar 7 cm. Panen bisa dilakukan setiap 2 hari sekali.
Sekian pemaparan tentang cara menanam okra dalam pot. Silahkan dicoba di rumah jika berminat memiliki pohon okra sendiri.
Tersedia juga benih okra disini.