Jakang merupakan tumbuhan perdu dengan batang tegak dengan tinggi kurang lebih 1 meter. Tanaman ini dikenal juga sebagai tanaman centipede (lipan) karenaa bentuk batangnya mirip lipan yang pipih dan beruas-ruas.
Jakang memiliki batang yang berbentuk sangat pipih dan melebar menyerupai daun yang disebut filokladia (phyllocladium) dan mempunyai pertumbuhan yang terbatas. Filokladia tersusun berselang seling.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk): Eudikotil
(tidak termasuk): Core Eudikotil
Ordo: Caryophyllales
Famili: Polygonaceae
Genus: Homalocladium (F. J. Muell.) L. H. Bailey
Spesies: H. platycladum
Nama binomial
Homalocladium platycladum (F. J. Muell. ex Hook.) L. H. Bailey
Sinonim
Muehlenbeckia platyclada (F. Muell.) Meisn., Polygonaceae
Daun seperti membran dengan panjang 1,5-6,5 cm panjangnya. Jakang memiliki ochreae (pelepah daun yang melapisi batang yang terbentuk dari dua stipulae yang menyatu) berbentuk bulat memanjang dengan panjang 1-2 mm.
Bunga berjumlah 1-6 dalam tandan, memiliki bractea, dengan ukuran 1 mm. Biji jakang dilapisi oleh daging buah yang berwarna merah keunguan. bunga kecil dan kehijauan muncul dari ruas batang. Buah kecil menyerupai buah berry berwarna merah terang.
Tanaman jakang berasal dari Papua New Guinea dan Pulau Solomon. Tanaman menyukai naungan atau naungan sebagian, lembab, dan tanah gembur. Tanaman ini toleran terhadap kondisi setengah kering. Perbanyakan dengan menggunakan biji.
Jakang sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Beberapa penyakit tersebut antara lain memar, sakit kepala, bisul, gigitan ular. Tanaman ini dapat pula mempercepat pemulihan luka, memperlancar peredaran darah, mengurangi bengkak, dan mengobati sakit limpa.
marietta rini adyastuti (pemilik terverifikasi) –
Kondisi baik. Tanaman yg dikirim gemuk