Kayu secang merupakan bahan yang umum digunakan sebagai rempah-rempah tradisional. Tumbuhnya bisa dimana saja, di kebun, hutan, bahkan di pekarangan rumah. Tanaman secang merupakan tanaman asli Asia Tenggara dan Malaysia. Dalam bahasa Inggris, tanaman ini disebut Sappanwood, sedangkan nama ilmiahnya Caesalpinia sappan. Secang berjenis kacang-kacangan (legume), tanaman ini bisa tumbuh hingga 6 meter, batangnya berwarna kecokelatan dan memiliki daun kecil-kecil.
Bunga secang berbentuk menyerupai malai, keluar dari ujung tangkai dan panjangnya 10-40 cm, mahkotanya berbentuk tabung dan berwarna kuning. Buahnya termasuk polong, yang jika sudah masak berwarna hitam, berbentuk lonjong dan panjangnya sekitar 1,5 cm. Sebagai tanaman angiosperma (berbiji tunggal), tanaman secang berakar tunggang. Secang adalah salah satu rempah-rempah yang bisa dimanfaatkan kulit dan batang kayunya. Fungsinya pun beragam, mulai dari secara medis hingga untuk tekstil.
Negara Asia Tenggara, Indonesia salah satunya adalah penghasil terbesar kayu secang di dunia. Mulai dari abad ke-17, kayu secang sudah diperjualbelikan di seluruh dunia. Negara-negara Asia lainnya pun mengenal kayu secang sebagai bahan obat-obatan dan fungsi lainnya, seperti di Jepang, dimana tanaman ini disebut ‘suoh’/’su ou’, China (su mu) dan India Timur (red wood). Sedangkan, di Indonesia, kayu secang merupakan sebutan asal Jawa Tengah dan Barat. Di Aceh, kayu secang disebut seupeung, sedangkan di Sumatra Barat disebut lacang.
Bagian yang bermanfaat pada kayu secang ialah batang kayunya. Dalam penggunaannya, setelah pohon secang ditebang, dikupas kulit kayunya. Bagian batang kayunya kemudian diserut dan dikeringkan. Setelahnya, kayu secang bisa ditumbuk maupun digunakan begitu saja dalam penggunaannya sebagai racikan minuman tradisional.
Berikut adalah berbagai kegunaan kayu secang!
Bahan Pewarna
Kulit kayu secang bisa mengeluarkan warna kemerahan, yang terjadi karena dalam kulit kayu ada senyawa Brazilin, yang dapat menghasilkan warna merah alami. Sebagai bahan pewarna alami, kulit kayu secang bisa digunakan untuk pewarna tekstil, cat, dan pewarna makanan.
Pembuatan minuman
Pernahkan mendengar nama ‘wedang secang’? Minuman itu merupakan salah satu bukti kegunaan kayu secang. Wedang secang merupakan salah satu minuman khas Yogyakarta, yang merupakan campuran rebusan kayu secang, jahe, gula merah, dan bahan-bahan lainnya. Seperti halnya wedang jahe, wedang secang cocok dinikmati di udara dingin, karena manfaatnya dalam menghangatkan tubuh, mengusir kantuk, menyegarkan tubuh, dan meningkatkan stamina.
Pengobatan
Dalam dunia obat-obatan tradisional, kayu secang memiliki banyak khasiat, dengan berbagai zat-zat kimia, mineral, dan nutrisi yang dikandung. Untuk konsumsi, dosis ideal kayu secang kering adalah antara 3 sampai 10 gram yang direbus dalam air. Beberapa ahli herbal juga merekomendasikan bubuk kayu secang. Namun, tidak direkomendasikan konsumsi kayu secang pada pasien dengan defisiensi darah, juga wanita hamil dan menyusui. Sebaiknya, untuk konsumsi, rekomendasikan dengan ahli kesehatan.
Ini berbagai manfaat kayu secang untuk pengobatan:
- Polifenol
Kayu secang kaya senyawa polifenol, yang juga terkandung pada teh hijau. Menurut Dalia Akramiane, ahli psikologi di Kaunas University of Medicine di Lithuania, Polifenol inilah yang menjadikan manfaat antioksidan, yakni membuat pertahanan tubuh terhadap penyakit dan meremajakan tubuh. Akramiane menjelaskan “Polifenol melindungi sel dan kimia tubuh melawan kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, atau atom reaktif yang berkontribusi pada kerusakan jaringan dalam tubuh”.
- Flavanoid
Flavanoid adalah jenis pigmen yang ditemukan pada tumbuhan, termasuk kayu secang. Manfaat flavanoid bagi tubuh antara lain adalah untuk efektifitas vitamin C, berfungsi sebagai antibiotik alami, dan seperti halnya dengan polifenil, flavanoid juga memiliki fungsi antioksidan.
- Tannin
Tannin merupakan senyawa antibakteri kompleks yang ditemukan pada berbagai tanaman, termasuk secang, yang memiliki manfaat anti-bakterial. Zat aktif dalam secang ada dalam properti astringency, komponen yang melindungi tanaman dari hewan pemangsa. Senyawa Tannin juga mengandung mineral yang diperangkapkan, termasuk zat besi. Zat tannin ini bermanfaat untuk menghentikan pendarahan, membunuh bakteri, dan menyembuhkan sakit pada dinding usus yang disebabkan oleh virus atau bakteri.
- Minyak atsiri
Minyak atrisi merupakan jenis minyak esensial yang ada dari kayu secang. Aromanya yang khas merupakan sifat utama minyak yang juga disebut minyak eteris ini. Beberapa manfaat dari minyak atsiri antara lain adalah sebagai bahan dasar analgesik (penahan sakit), mengobati penyakit pencernaan, dan bahan dasar antiseptik. Selain kayu secang, ada beberapa tanaman penghasil minyak atsiri yang juga perlu Anda ketahui. Apa sajakah? Klik disini.
Selain kayu secang, kami juga menyediakan berbagai tanaman obat dan tanaman dapur lainnya disini.