Mengenal Bunga Camellia Lebih Dekat

Bunga camellia dikenal sebagai bunga tanaman hias. Yang menjadikan camellia berciri khas ialah bentuk kelopaknya yang pendek dan lebar, membuat mahkota bunga terlihat unik dengan bentuknya yang membulat. Camellia merupakan sebutan untuk genus yang terdiri dari 100-300 spesies bunga, yang penentuan jumlah pastinya memicu perdebatan. Spesies tanamannya ditemukan di Asia Timur dam Selatan dari Himalaya Timur ke Jepang dan Indonesia.

Bunga Camelia memiliki tampilan yang menawan dan mempesona. Warnanya sangat anggun. Sekilas seperti bunga mawar.
Bunga Camelia memiliki tampilan yang menawan dan mempesona. Warnanya sangat anggun. Sekilas seperti bunga mawar.

Bunga ini dibawa oleh pelaut Portugal ke Eropa dan menyebar di benua itu. Penamaan genusnya diberikan oleh botanis Linnaeus pada tahun 1735, atas nama botanis Yesuit Georg Joseph Kamel, yang bekerja di Filipina. Camellia cukup populer di Asia Timur. Di Tiongkok, Camellia dikenal dengan nama ‘chahua’ yang artinya ‘bunga teh’, sedangkan di Jepang disebut ‘Tsubaki’. Warna camellia berada di jangkauan putih dan merah, dengan bunganya datang dalam berbagai tona dan tingkat warna pink. Camellia kuning juga ada, namun hanya ditemukan di China Selatan dan Vietnam.

Saat ini, ada sekitar 3000 bunga Camellia hasil kawin silang. Camellia juga dibedakan jenisnya berdasarkan formasi kelopak bunganya. Ada jenis single, dengan kelopak yang tersusun tak bertumpuk seperti bunga aster, semi-double dengan kelopak lebar di bagian luar dan bagian tengahnya terdiri dari tumpukan kelopak lebih kecil dengan putik yang terlihat, dan double, yang memiliki kelopak bertumpuk-tumpuk seperti bunga mawar atau anemon, dan umumnya putiknya tak terlihat.

Bunga camellia berkelopak double.
Bunga camellia berkelopak double.
Bunga camellia berkelopak single.
Bunga camellia berkelopak single.

Menariknya, ada spesies tanaman camellia yang diproses untuk pembuatan minuman, dan tak dikenal dengan bunganya, yakni C. Sinensis yang daunnya biasa dikeringkan untuk dijadikan teh. Sedangkan, jenis bunga camellia lainnya yang terkenal menjadi tanaman hias ialah Camellia japonica, Camellia oleifera, dan Camekkua sasanqua. Hasil perkawinan silangnya pun menghasilkan jumlah besar kultivar.

Teh dari daun bunga camellia.
Teh dari daun bunga camellia.

Ada sekitar 40 tanaman bunga Camellia Japonica di kebun depan pintu masuk rumah kaca milik Edward Kristianto, pehobi anggrek asal Lembang, Bandung. Tanaman bunga Camellia dengan kelopak double itu pun ukurannya beragam, ada yang mungil, hanya sekitar 20 cm, hingga yang mencapai 2 m lebih. Sebagiannya sudah berbunga, dengan bentuk kelopak bertumpuk-tumpuk mirip mawar, namun bentuknya membulat. Menariknya, bunga itu muncul bukan di pucuk tanaman, melainkan di lekuk antara daun dan batang.

Bunganya memiliki diameter 5-10 cm, dan warnanya bermacam-macam dari merah, putih, dan pink, dengan berbagai tone dan tingkat warna berbeda. Di antara bunga-bunga yang mekar, ada pula bunga yang masih membentuk kuncup. Edward menjelaskan, ia memperolehnya lebih dari dua dasawarsa lalu. “Saya memperolehnya dari Perth, Australia, tahun 1990 lalu,” Edward menjelaskan. Menurutnya, pada awalnya ia hanya memiliki 4 varieras, namun, karena hobi ia memburu varietas-varietas lainnya di Australia maupun Indonesia. Koleksinya semakin banyak, dan kini ia sudah memiliki 12 varietas, termasuk jenis liar yang tumbuh di pegunungan Indonesia. Ia juga memperbanyak jenis-jenis yang sudah ada.

Menurut Edward, camellia liar merupakan jenis yang bisa bertahan lama. “Di Jepang, spesies camellia liar sering digunakan untuk ikebana (seni merangkai bunga), karena bisa tak layu selama seminggu,” jelasnya. Sayangnya, kini sdah banyak hasil kawin silang, yang ketahanannya berkurang. Rata-rata hanya 5 hari. Camellia menjadi tanaman hias di kebun modern mulai tahun 1792, ketika sebuah kapal dari British East India Company membawa jenis Camellia yang dikenal dengan sebutan C. japonica Alba Plena. Kemudian, bunga Camellia dipopulerkan di Australia. Di Indonesia, Camellia perlu ditanam di dataran tinggi untuk tumbuh dan berbunga dengan baik.

“Di Bandung, ketinggian 600-700 m dpl, bunga tumbuh baik, namun saya pernah juga mendengar penduduk Bogor yang menanam Camellia di halaman rumahnya,” ungkap Edward. Sedangkan, semua tanaman milik Edward merupakan hasil perbanyakan melalui stek. Semua ditanam di pot berukuran 2-20 1 (15-35 cm). Untuk penanamannya, gunakan media pot yang berisi tanah humus dengan humus anam (pakis), dan sesekali ditambahkan pupuk guano. Camellia membutuhkan tanah dengan sistem drainase yang baik, gembur, menggunakan cukup bahan organik, dan mengandung sedikit asam, kelembabannya juga harus cukup. Bunga ini juga harus dilindungi dari sinar matahari terik dan angin kencang. Agar kelembaban tetap terjaga, daunnya perlu sering-sering dibasahi.

Pada tanaman yang baru dipindahkan dari stek ke pot tunggal, tanaman akan mengeluarkan kuncup-kuncup bunga berjumlah tak sedikit. Jika dibiarkan begitu saja, memang tak berbahaya, namun pertumbuhan bunga menjadi kurang optimal karena tanaman akan mengeluarkan banyak energi untuk menyuplai hara untuk semua bunga. Sehingga, lakukanlah penyiangan kuncup bunga, hanya sisakan kuncup berukuran terbesar di setiap tandan. Juga bersabarlah menunggu bunga mekar, karena untuk siap mekar bunga membutuhkan waktu yang cukup lama, 3-4 bulan.

Setelahnya perlu menunggu 3-4 hari untuk bunga mekar sempurna. Saat ini, lagi-lagi lakukanlah penyiangan terhadap tanaman, potong semua kuntum di bunga pertama, lalu biarkan petumbuhan vegetatif-nya. Ini bertujuan lagi-lagi untuk pendistribusian energi yang baik, dan supaya di masa berikutnya bunga bisa tumbuh cantik sempurna. Camellia perlu sering dipangkas, untuk muncul tunas-tunas dan cabang-cabang baru yang lebih banyak. Sehingga, tanaman kelak tumbuh rimbun dengan bunga-bunga yang indah dan semarak.

Kami juga menyediakan berbagai macam bibit tanaman bunga camelia, lihat aneka produknya disini.