Buah maja atau Aegle marmelos biasa dikenal sebagai bael, stone apple, bili, wood apple, Bengal quince, atau golden apple, merupakan species pohon berbuah yang berasal dari India. Pohon maja dinilai sakral bagi umat Hindu. Buah maja digunakan sebagai obat (di Indonesia tanaman buah maja juga dikenal baik sebagai tanaman obat) dan bahan makanan. Buah maja merupakan satu-satunya species dalam genus Aegle.
Tinggi tanaman bisa mencapai 18 meter dengan buah yang kulitnya halus dan terlihat seperti kayu dengan kombinasi warna hijau, abu-abu, dan kuning. Buah maja membutuhkan waktu 11 bulan untuk matang di pohon, dan ukurannya bisa sebesar pomelo atau jeruk bali. Disebut stone apple karena kulit buahnya sangat keras sehingga jika ingin dimakan harus dipecahkan terlebih dahulu menggunakan palu-palu. Isi dalam buahnya merupakan bulir buah yang berwarna kuning, sangat harum dengan bau mirip bunga mawar, rasanya manis, jadi kalau ada orang yang bilang rasa buah maja pahit maka itu tidak benar sama sekali, mungkin anggapan orang dinilai pahit karena buah maja adalah tanaman obat juga, obat identik dengan rasa yang pahit.
Buah maja merupakan obat untuk demam, sembelit, menghilangkan bau badan, penyakit kulit seperti borok, kudis, bisuk, menstabilkan kinerja organ jantung, dan mengobati susah buang air besar.
Nama ilmiah (botanical name): Aegle marmelos
Bibit berasal dari: stek batang
Rekomendasi dataran dan kondisi tempat tumbuh optimal: dataran rendah / iklim panas / suhu 30-35°C
Kebutuhan sinar matahari: full sun (penyinaran sepanjang hari)
Kapan berbuah: kira-kira 3-5 tahun lagi
Buah dapat dikonsumsi dengan cara: tidak bisa
Jika ditanam di pot, rekomendasi ukuran pot: diameter 20-30 cm
Media tanam yang digunakan: tanah humus atau tanah kompos
Intensitas penyiraman: satu kali dalam sehari
Ilustrasi ukuran tanaman saat dikirim ke Anda: 20-40 cm
Ilustrasi tinggi tanaman ketika tumbuh besar: tinggi 100 – 200 cm
Tips pemberian pupuk (pemupukan): dilakukan kira-kira 30 hari sekali, menggunakan pupuk NPK Daun