Tanaman Lidah Buaya (Aloe Vera)

Lidah buaya atau Aloe vera merupakan spesies tanaman sukulen yang digunakan sebagai obat herbal semenjak berabad-abad yang lalu. Ekstrak dari lidah buaya digunakan di dunia sebagai bahan kosmetik dan obat alternatif di berbagai industri, karena bersifat menyembuhkan (healing), menyejukkan atau menenangkan (soothing), dan meremajakan (rejuvenating).

Tinggi sebuah tanaman lidah buaya di habitat aslinya adalah sekitar 60 sampai 100 cm, sementara di Indonesia relatif lebih pendek. Daunnya tebal dan sangat berdaging, berwarna hijau sampai hijau keabuan, kadang memperlihatkan flek atau bintik-bintik putih sepanjang atas dan bawah daun (tergantung varietas). Di Indonesia lidah buaya sangat banyak manfaatnya dan sudah digunakan sana sini.

Tanaman ini dapat menyuburkan rambut, menyembuhkan luka termasuk luka bakar, dan merawat sel-sel kulit atau regenerasi kulit. Tak hanya itu aloe vera juga digunakan sebagai bahan minuman maupun makanan, ‘daging’ daunnya bisa disantap seperti gel atau agar-agar. Menanam lidah buaya bukan sesuatu yang sulit, bahkan tanaman ini termasuk sangat bandel, dan sangat gampang dibiakkan.

Sangat disarankan bagi pemula yang ingin memelihara tanaman yang mudah dan juga berfungsi banyak. Kegunaannya yang lain adalah untuk ketombe, kebotakan, mengatasi stress dan gangguan pencernaan, serta kesehatan rongga mulut.

Nama ilmiah (botanical name): Aloe vera
Bibit berasal dari: pemisahan rumpun
Rekomendasi dataran dan kondisi tempat tumbuh optimal: dataran rendah – tinggi, suhu panas maupun dingin
Kebutuhan sinar matahari: partial shade (di bawah naungan / teduh)
Jika ditanam di pot, rekomendasi ukuran pot: diameter 20-30 cm
Media tanam yang digunakan: tanah humus atau tanah kompos
Intensitas penyiraman: hanya ketika media tanam kering (kebutuhan air tidak banyak)
Ilustrasi ukuran tanaman saat dikirim ke Anda: < 20 cm
Ilustrasi tinggi tanaman ketika tumbuh besar: < 20 cm
Tips pemberian pupuk (pemupukan): dilakukan kira-kira 30 hari sekali, menggunakan pupuk NPK Daun