Media tanam anorganik yaitu berasal dari bahan dengan kandungan unsur mineral yang tinggi. Mineral yang dihasilkan berasal dari pelapukan batuan induk di dalam bumi. Proses pelapukan ini diakibatkan oleh beberapa hal seperti pelapukan secara fisik, biologi-mekanik dan kimiawi. Mineral yang berasal dari pelapukan batuan induk digolongkan menjadi 4 bentuk, yaitu kerikil atau batu-batuan (berukuran lebih dari 2mm), pasir (berukuruan 50/-1-2 mm), debu (berukuran 2-50u), dan tanah liat (berukuran kurang dari 2ju). Bahan anorganik juga berasal dari bahan-bahan sintetis atau kimia yang dibuat di pabrik. Beberapa media anorganik yang sering dijadikan sebagai media tanam diantaranya gel, kerikil, pasir, pecahan batu bara, tanah liat, spons, vermikulit dan perlit.
Bila anda menggunakan media tanam pasir hindari menggunakan pasir yang bersensalinitas tinggi seperti pasir pantai. Hal ini dikarenakan pasir pantai mempunyai kadar garam yang tinggi sehingga tanaman menjadi merana, organ-organ tanaman yaitu akar dan daun juga akan memperlihatkan gejala terbakar yang selanjutnya mengakibatkan kematian pada jaringan (nekrosis). Gel juga merupakan bahan yang sering digunakan karena dengan menggunakan bahan ini tanaman menjadi tetap cantik. Di Negara Jepang bahan gel merupakan salah satu komponen tetarium bersama dengan pasir. Gel yang berwarna-warni akan memberikan nuansa hidup pada tanam miniatur. Bagi anda yang tidak memiliki lahan untuk bertanam, anda dapat menggunakan alternative bahan anorganik sebagai media tanam tanaman anda.
Selain media tanam, kami juga memiliki aneka produk perlengkapan berkebun silahkan cek disini.