Tanaman daun gedi atau sayor yondok, nama ilmiah yang baru adalah Abelmoschus manihot, sebelumnya dinamai Hibiscus Manihot L., merupakan tanaman sayuran khas di Sulawesi Utara, terutama Manado dan Talaud. Ketika memasak bubur manado, orang tidak akan lupa untuk menambahkan daun gedi sebagai sayuran khasnya. Daun gedi akan menambah rasa gurih serta mengentalkan bubur manado tersebut.
Daun gedi selain lezat juga mengandung banyak gizi, yakni vitamin A, serat, zat besi, kolagen, antioksidan. Daun gedi konon bisa melangsingkan tubuh dan membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, serta menormalkan tekanan darah (mengobati hipertensi). Karena banyak kolagen yang terkandung di dalamnya, mengonsumsi tanaman ini sangat baik untuk kesehatan kulit Anda.
Konon katanya mantan presiden kita Bapak Soeharto memiliki tanaman ini di kediamannya di Cendana dan suka makan rebusan tanaman ini untuk merawat kesehatan pada masa tua Beliau. Daun gedi dapat dikembangbiakkan melalui stek batang.
Tanaman gedi bisa jadi tanaman obat yang membantu mencegah osteoporosis, diabetes, penyakit ginjal, mengobati maag, menurunkan resiko penyakit jantung, serta mengobati depresi. Di luar negeri dikenal sebagai sunset muskmallow, sunset hibiscus, atau hibiscus manihot. Dikira hibiscus karena bunganya sangat mirip dengan kembang sepatu (hibiscus), padahal tidak berhubungan.
Nama ilmiah (botanical name): Abelmoschus manihot
Bibit berasal dari: stek batang
Rekomendasi dataran dan kondisi tempat tumbuh optimal: dataran rendah – tinggi, suhu panas maupun dingin
Kebutuhan sinar matahari: full sun (penyinaran sepanjang hari)
Jika ditanam di pot, rekomendasi ukuran pot: diameter 20-30 cm
Media tanam yang digunakan: tanah humus atau tanah kompos
Intensitas penyiraman: satu kali dalam sehari
Ilustrasi tinggi tanaman ketika tumbuh besar: tinggi 100 – 200 cm