Panduan praktis menanam terong hijau sama dengan cara menanam terong ungu di polybag, yaitu pemilihan bibit terong hijau yang sehat, penyemaian bibit, persiapan polybag, penanaman bibit, dan pemeliharaan bibit. Tanaman terong atau Solanum melongena dalam bahasa Latin merupakan jenis sayuran biasa tumbuh di hutan-hutan di Indonesia. Namun kini sudah banyak terong yang dapat Anda jumpai di berbagai perkebunan, tidak hanya di hutan saja. Bahkan terong juga dapat dikembangbiakkan sendiri di halaman rumah dengan menggunakan polybag. Terdapat berbagai jenis terong yang dibudidayakan di Indonesia, mulai dari terong lokal seperti terong gelatik, terong kopek, terong bogor, terong medan, hingga terong impor seperti terong Jepang pun ada. Warna terong pun beragam, ada terong berwarna putih, hijau, dan ungu. Bentuk terong pun beraneka rupa, mulai dari bulat, lonjong, hingga lonjong dengan ujung lancip.
Kondisi tanah ideal untuk media tanam terong adalah memiliki kadar pH antara 5-7. Kisaran suhu yang dibutuhkan untuk perkembangbiakan terong antara 22-30°C. Tanaman terong membutuhkan sinar matahari yang cukup, sehingga umumnya terong ditanam di tempat terbuka dan cocok juga untuk ditanam saat musim kemarau. Cara pengembangbiakan segala jenis terong pada umumnya hampir sama. Maka, dalam hal ini akan dibahas secara khusus panduan praktis untuk menanam terong hijau di polybag. hal ini dapat dijadikan sebagai solusi bagi Anda yang gemar mengkonsumsi terong untuk lauk makan, sehingga tidak perlu repot-repot membeli terong hijau ke warung atau ke pasar.
Pemilihan Bibit Terong Hijau
Jika Anda sudah pernah menanam terong sebelumnya, Anda dapat memperoleh bibit dengan cara membiarkan satu buah terong hijau masak dan membusuk di pohonnya. Setelah terong hijau yang sudah dipilih tersebut membusuk, ambil biji terong dan keringkan selama 3 hari hingga benar-benar kering atau jika Anda menginginkan bibit dengan lebih mudah, Anda dapat langsung membeli bibit terong hijau di toko aneka bibit pertanian. Saat membeli, pastikan kemasan bibit masih tertutup rapat, tidak ada hama ataupun semut yang masuk dan memakan bibit terong. Selain itu, pastikan bahwa tanggal kadaluarsa bibit masih lama dan tanggal pengemasannya masih baru. Sehingga bibit yang ditanam masih segar dan lebih mudah dikembangbiakkan.
Penyemaian Bibit Terong Hijau
Setelah memperoleh bibit terong hijau, Anda dapat segera melakukan penyemaian dengan melakukan beberapa cara, antara lain:
- Menyiapkan lahan untuk penyemaian kurang lebih 50 x 50 cm. Gemburkan tanah yang akan digunakan untuk lahan penyemaian dengan cara dicangkul.
- Setelah tanah cukup gembur, taburkan pupuk kompos atau pupuk kandang alami untuk meningkatkan kesuburan tanah penyemaian.
- Kemudian, sebar bibit terong secara merata pada lahan persemaian dan tutup kembali menggunakan tanah yang digemburkan.
- Jika memungkinkan, buat penutup di atas lahan persemaian dengan ketinggian 30-40 cm di atas permukaan tanah. Hal ini bertujuan agar bibit terong hijau yang ditanam tidak bertebaran saat disiram atau terkena air hujan.
- Tunggu beberapa minggu hingga bibit terong memiliki 4-5 helai daun, dan bibit terong pun siap dipindahkan dalam polybag.
Persiapan Polybag dan Media Tanam Terong Hijau
Persiapan polybag dan media tanam ini membutuhkan waktu sekitar 2 hari. Persiapan polybag juga merupakan hal yang penting, karena polybag ini akan menjadi wadah untuk pengembangbiakan terong hijau. Caranya antara lain:
- Siapkan polybag berukuran sedang, sekitar 40×50 cm.
- Siapkan juga tanah yang telah digemburkan dan masukkan tanah ke dalam polybag hingga hampir penuh dan tersisa 10 cm di bagian atas saja.
- Campurkan tanah yang telah digemburkan tersebut dengan pupuk kandang menggunakan perbandingan 3:1.
- Biarkan media tanam dan polybag tersebut selama kurang lebih 2 hari sebelum ditanami bibit terong hijau.
Penanaman Bibit Terong Hijau
Setelah bibit telah selesai disemaikan dan polybag pun telah siap, maka bibit terong hijau siap untuk ditanam. Pencabutan bibit dari area persemaian harus dilakukan hati-hati agar akar tanaman terong hijau tidak rusak. Caranya adalah dengan membuat lubang sedalam 5-10 cm menggunakan tongkat kayu atau jari tangan. Kemudian masukkan bibit terong ungu yang telah disemai ke dalam lubang tersebut. Perlu diperhatikan, bahwa setiap lubang sebaiknya hanya diisi dengan satu bibit terong hijau saja. Maka, jumlah bibit yang akan Anda tanam sebaiknya disesuaikan dengan jumlah polybag yang Anda siapkan.
Pemeliharaan Tanaman Terong Hijau
Setelah bibit terong hijau ditanam, maka perlu dilakukan beberapa perawatan untuk menjaga kualitas tanaman terong agar nantinya dapat berbuah lebat dan sehat. Beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk perawatan adalah:
- Proses penyiraman tanaman harus dilakukan rutin setiap pagi dan sore tergantung keadaan tanah dalam pot. Jika tanah sudah cukup lembab, sebaiknya jangan menyiram dengan berlebihan karena dapat menimbulkan jamur pada tanah dan tanaman. Apalagi jika musim hujan, Anda tidak perlu melakukan penyiraman.
- Selain disiram, tanaman juga harus dijaga kebersihannya dari berbagai gulma atau rumput liar yang mengganggu pertumbuhan tanaman terong hijau, karena gulma dapat menyerap nutrisi yang diperlukan oleh tanaman terong hijau.
- Proses pemupukan juga perlu dilakukan untuk mempertahankan nutrisi dan kandungan zat hara seperti Kalium, Natrium, dan Fosfat yang diperlukan tanaman terong.
Masa panen Terong Hijau
Masa panen pertama terong hijau umumnya setelah tanaman terong berusia 70-80 hari sejak bibit terong ditanam. Panen yang kedua dan seterusnya, biasanya dilakukan setiap 3-7 hari sekali. Waktu yang tepat untuk memanen terong hijau adalah pagi hari dan sore hari. Terong merupakan jenis sayuran yang mudah layu dan kurang tahan lama. Sehingga, setelah dipanen sebaiknya terong hijau segera dikonsumsi atau dipasarkan jika hasil panen terong hijau cukup banyak.
Lihat juga aneka benih terong yang kami jual disini.