Bonsai adalah seni kerajinan bercocok tanam yang bermula dari negeri Sakura, yaitu Jepang. Dari segi kata, bonsai juga berasal dari bahasa Jepang yang terdiri dari kata bon (盆) yang berati pot dangkal dan (sai, 栽) yang berarti penanaman. Jadi bonsai merupakan tanaman yang ditanam di dalam pot dangkal. Karena wadah yang digunakan untuk menanam adalah wadah atau pot dangkal, otomatis tanaman yang ditanam dikerdilkan terlebih dahulu. Banyak tanaman-tanaman yang di alam aslinya dapat tumbuh hingga berpuluh-puluh meter namun dibuat bonsainya. Hal ini bertujuan untuk membuat miniatur tanaman-tamanam raksasa tersebut. Hasil yang diberikan sangat menarik, cantik dan penuh nilai estetik. Tak heran jika di pasaran, bonsai dibanderol dengan harga selangit.
Salah satu bonsai unik yang akhir-akhir ini banyak diperbincangkan adalah bonsai bambu. Mendengar kata bonsai bambu, mungkin Anda sedikit kebingungan. Karena pada dasarnya bambu banyak digunakan dalam kerajinan furniture, seperti membuat kursi, tempat tidur, atau lemari. Bambu juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan dasar membuat rangka bangunan dan pagar halaman. Performa bambu yang tumbuh merumpun sebagai pohon yang kokoh dan menjulang membuatnya agak mustahil untuk dibentuk menjadi bonsai.
Dari 1.100 spesies tanaman bambu, memang tidak semuanya yang bisa dibuat menjadi bonsai. Bambu yang bisa dijadikan tanaman bonsai adalah jenis bambu hias, salah satunya bambu kuning atau Phyllostachys sulphurea. Tanaman asal Cina yang dijuluki yellow running bamboo ini mempunyai batang dan ranting berwarna kuning emas. Terlihat begitu kontras dengan daun-daun hijaunya yang keluar dari ruas-ruas ranting. Pertanyaannya sekarang, bagaimana cara menanamnya menjadi tanaman bonsai? Cara membuat bonsai bambu kuning dapat Anda simak di bawah ini.
- Siapkan pot dengan ukuran yang sesuai untuk tanaman bonsai. Untuk memilih pot bonsai yang tepat, bisa Anda baca artikelnya disini.
- Setelah itu, isi pot dengan media tanam berupa tanah yang lempung, pasir sungai dan kompos.
- Dengan hati-hati, ambil tunas bambu kuning yang masih kecil untuk dipindahkan pada pot bonsai yang telah disediakan. Ambil tunasnya yang tunggal atau dalam keadaan berumpun. Tekan-tekan tanahnya agar tunas bambu tidak roboh.
- Kemudian semprot atau percikkan air ke seluruh media tanam dengan hati-hati. Jangan membuatnya tergenang, hanya untuk membuatnya lembab saja.
- Letakkan wadah pot pada tempat yang dapat menjaga kelembabannya selama 7 hari berturut-turut. Hal ini dapat dilakukan dengan membungkus tanaman beserta potnya dalam kantong plastik besar atau dalam miniatur rumah kaca.
- Letakkan tanaman bonsai bambu Anda pada tempat dengan intesitas cahaya yang kurang atau tidak terlalu terang.
- Penyiraman dilakukan 3 kali sehari saat musim panas. Penyiraman sering dilakukan namun dengan dosis yang rendah. Semprot atau percik-percikan air untuk membasahi media tanam. Untuk tanaman bonsai, penyiraman menggunakan air hujan atau air suling lebih direkomendasikan.
- Berikan pupuk secara berkala. Tak lupa semprotkan pembasmi hama tanaman agar bonsai Anda terhindar dari hama dan penyakit.
Tanaman bambu Anda akan tetap berada dalam kondisi kerdil karena adanya pembatasan perkembangan akar oleh pot yang dangkal. Selain itu, mencabut daun yang belum terbuka penuh secara rutin juga akan membantu membuat tanaman Anda tetap tumbuh mini. Lakukan terus perawatan hingga mendapat tampilan bonsai bambu kuning yang menakjubkan. Semoga artikel ini dapat menginsprisari Anda kedepannya. Thanks 😀
Baca juga: Ciri-ciri dan Karakteristik Tanaman Bonsai
Bagaimana? Apakah Anda tertarik untuk membuat bonsai sendiri di rumah? Dapatkan aneka peralatan bonsai, seperti kawat bonsai, gunting dan juga catok bonsai, serta berbagai tanaman yang dapat dijadikan bonsai hanya di bibitbunga.com.
Selamat mencoba!! 🙂