Temu Mangga merupakan suku temu-temuan (Zingiberaceae) yang berasal dari Indo-Malesian. Beberapa nama lain temu mangga adalah kunir putih, kunyit putih, dan lain-lain. Rimpang tanaman ini beraroma seperti mangga kweni. Temu mangga dapat diiris kemudian dikeringkan dan direbus dan dijadikan sebagai simplisia atau jamu, asinan, manisan, sirup, selai, lalapan, dan lain-lain.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk): Monokotil
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae
Genus: Curcuma
Spesies: C. amada
Nama binomial
Curcuma amada Roxburgh
Sinonim
Curcuma mangga Valeton & van Zijp
Tanaman ini berkhasiat mengatasi gangguan perut, demam, sakit maag, treatment setelah melahirkan, antipiretik, mengangkal racun, laksatif, menambah nafsu akan, gatal pada kelamin, antioksidan, asma, kembung, masuk angin, dan masih banyak lagi. Kandungan minyak atsirinya memiliki banyak senyawa bermanfaat yang dapat dimanfaatkan sebagai obat alami penyakit-penyakit di atas.
Temu mangga adalah tumbuhan perennial berbatang semu yang tumbuh dalam rumpun yang agak rapat. Sebagai keluarga temu-temuan, temu mangga memiliki rimpang (rhizoma) yang bercabang yang berwarna kuning muda di bagian permukaan luarnya dan kuning gelap di bagian dalam rimpang dengan garis putih yang melingkari.
Daun berbentuk ellips hingga memanjang, dengan ujung daun acuminatus (meruncing). Warna daun hijau dengan tangkai daun yang sedikit berwarna ungu. Temu mangga daat ditanam pada dataran rendah hingga dataran tinggi (ketinggian 1000 meter dpl).
Tanaman ini dapat tumbuh baik pada kondisi tanah yang subur dan gembur, drainase baik, tidak ada genangan air (air terlalu banyak membusukkan rimpang), kondisi curah hujan 1000-2000 mm per tahun, intensitas sinar matahari parsial (sebagian) atau dalam naugan hingga terpapar sinar matahari penuh.