Valerian hutan merupakan tanaman terna perennial yang memiliki tinggi sekitar 60 cm. Batang valerian hutan tegak, herbaceous, permukaan batang licin dan warna batang hijau muda. Daun valerian merupakan daun majemuk dengan bentuk daun lonjong dan tepi daun bercangap.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk): Angiospermae
(tidak termasuk): Eudikotil
(tidak termasuk): Asterids
Ordo: Dipsacales
Famili: Caprifoliaceae
Genus: Valeriana
Spesies: V. officinalis
Nama binomial
Valeriana officinalis L.
Bunga valerian merupakan bunga tandan yang tumbuh di ujung batang (flos terminalis) dengan kelopak bunga berwarna hijau muda dan mahkota bunga berwarna putih bertekstur halus. bunga valerian memiliki ciri khas ‘handedness’ yaitu tidak dapat ditentukan simetri bunganya, radial atau bilateral.
Buah valerian merupakan buah buni berwarna coklat dan memiliki biji bulat hitam. Valerian dapat tumbuh dengan baik pada kondisi tanah gembur dengan pasokan air yang cukup. Tanaman ini dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran dengan ketinggian 120 meter dpl.
Bagian rimpangnya banyak dimanfaatkan. Valerian mengadung minyak atsiri, alkaloid valeriana, Ionona, dan lain-lain. Tanaman ini bermanfaat sebagai zat sedatif, karminatif, spasmolitik, dan lain-lain. Daunnya dapat dimanfaatkan sebagai obat demam, diare, sariawan, penyakit cacingan. akar tanaman dapat dimanfaatkan sebagai obat malaria. Selain itu valerian dapat megobati hidung berdarah, infeksi saluran kencing, cacar air, dan lain-lain.
Perbanyakan tanaman dapat menggunakan rumpun anakannya. Budidaya tanaman valerian ini tidak terlalu sulit. Penyiraman yang teratur dan menjaga kelembabannya serta pemupukan dengan pupuk dasar yang teratur akan membuat tanaman valerian tumbuh subur.
Widyana Suryadinata (pemilik terverifikasi) –