Budidaya jamur merang dapat dilakukan dengan melakukan teknik pengomposan dan sterilisasi yang baik agar diperoleh hasil panen yang berkualitas dan mendatangkan banyak keuntungan. Dalam artikel kali ini, akan dibahas tentang cara menanam dan budidaya jamur merang, namun sebelum itu ada baiknya jika kita berkenalan dulu dengan jamur merang itu sendiri.
Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur dari beberapa jenis jamur lainnya yang juga termasuk dalam keluarga Basidiomycota. Jamur merang mengandung banyak protein, fosfor, kalsium, dan kalori. Jamur merupakan salah satu jenis makanan yang banyak digemari oleh masyarakat, karena memiliki rasa yang gurih dan kenyal saat disantap. Jamur pun dapat diperoleh dengan mudah untuk berbagai jenis masakan maupun bahan campuran masakan. Misalnya dibuat oseng jamur, perkedel kentang jamur, perkedel tahu jamur, jamur asam manis, rica-rica jamur, telur dadar jamur, dan masih banyak lagi.
Banyaknya keuntungan yang dapat diperoleh melalui jamur merang ini mendorong sebagian besar petani jamur untuk membudidayakan jamur jenis merang ini. Karena pada dasarnya, jamur tergolong tanaman yang mudah beradaptasi di iklim tropis. Oleh karena itu, sangat cocok jika dikembangkan di negara tropis seperti Indonesia. Keuntungan yang ditawarkan jamur merang bukan hanya dari kandungan zat yang dapat menyehatkan tubuh saja, namun juga keuntungan berupa materi jika budidaya jamur merang ini dapat berkembang luas ke seluruh lapisan masyarakat. Bukan tidak mungkin jika anda mampu meraih keuntungan jutaan dalam hal budidaya jamur merang jika budidaya ini anda kerjakan dengan teliti dan sepenuh hati.
Tahap-tahap Budidaya Jamur Merang
Persiapan Media Tanam
Media tanam merupakan media yang digunakan untuk proses pertumbuhan jamur merang. Media yang digunakan antara lain onggok, jerami, bekatul, kapas, dan dolomit. Untuk ukuran kumbung 5 x 4 x 4,5 meter, membutuhkan sekitar 8 kuintal jerami dan onggok, 8 kilogram kapas kering, 24 kilogram dolomit dan 40 kilogram bekatul. Setelah semua bahan disiapkan, kemudian dapat mulai dilakukan pengolahan.
Penyusunan
Penyusunan atau penumpukan jerami dan onggok dibuat secara bergantian atau bersaf, yaitu dengan cara:
- Susun jerami terlebih dahulu dengan ketinggian sekitar 15 cm, kemudian siram dengan air secukupnya.
- Beri tumpukan onggok di atas jerami tersebut.
- Di atas tumpukan jerami dan onggok diberi tumpukan jerami lagi, dan siram dengan air secukupnya.
- Kemudian, beri tumpukan onggok lagi di atasnya.
- Penumpukan onggok dan jerami ini dilakukan hingga media tanam memiliki ketinggian 1,5 meter, panjang 4 meter, dan lebar 2,5 meter.
- Tutup media tanam tersebut menggunakan plastik agar suhu semakin meningkat dan proses pengomposan semakin cepat.
Perendaman Kapas
Kapas yang merupakan salah satu media tanam jamur merang ini harus direndam terlebih dahulu dalam air selama kurang lebih 4-6 hari. Rendam kapas dalam air, dan dibolak-balik sebanyak 2-3 kali dalam dua hari. Umumnya, dalam satu kumbung berukuran 5 x 4 x 4,5 meter membutuhkan 8 kg kapas.
Penaburan Dolomit dan Katul
Penaburan dolomit dan katul ini dilakukan saat tumpukan jerami dan onggok sudah berjalan selama dua hari. Cara penaburan dolomit dan katul adalah:
- Campurkan 24 kg dolomit dan 40 kg bekatul hingga merata.
- Ambil tumpukan jerami dan onggok kurang lebih dengan ketinggian 15-20 cm, dan pisahkan dari tumpukan awal.
- Setelah itu tumpukan jerami dan onggok yang baru tersebut disiram menggunakan air terlebih dahulu.
- Kemudian, taburkan campuran dolomit dan bekatul ke atas permukaan jerami dan onggok secara merata.
- Lakukan penaburan tersebut hingga tumpukan jerami dan onggok habis.
- Jerami dan onggok yang sudah ditaburi bekatul dan dolomit ditutup rapat.
Pembalikan Media Tanam
Pembalikan media tanam ini bertujuan agar proses pengomposan dapat berjalan lebih sempurna. Tahap ini dilakukan dalam 2-3 tahap yang sama, yaitu:
- Pembalikan tahap pertama dilakukan setelah media tanam diperam selama dua hari.
- Ambil tumpukan jerami dan onggok yang telah ditaburi bekatul dan dolomit setinggi 20 cm, dan susun di samping tumpukan yang sebelumnya.
- Lalu siram tumpukan tersebut dengan air hingga merata.
- Lakukan penyiraman ini hingga tumpukan jerami, onggok, bekatul, dan dolomit habis.
- Setelah disiram, tutup kembali media tanam tersebut dengan rapat.
- Tahap pembalikan yang kedua juga dilakukan setelah media tanam diperam selama dua hari setelah masa pembalikan yang pertama.
- Tahap pembalikan media yang ketiga pun dilakukan dengan cara yang sama.
Tahap-tahap penyusunan jerami dan onggok, perendaman kapas, penaburan dolomit dan bekatul, hingga tahap pembalikan media tanam ini merupakan tahap-tahap pengomposan media tanam. Tahap pengomposan ini sebaiknya dilakukan menggunakan alas yang tertutup plastik atau disemen.
Pemasukan Media Tanam ke Kumbung
Setelah media tanam dibolak-balik selama tiga kali dan diperam selama kurang lebih dua hari, media tanam akan berubah menjadi kompos dan siap untuk dimasukkan ke dalam kumbung. Media tanam yang baik untuk jamur merang memiliki ciri-ciri berwarna coklat tua kehitaman, teksturnya lunak, dan mengandung kadar air sekitar 65-75%. Tahap pemasukan media tanam ke dalam kumbung adalah sebagai berikut:
- Media tanam berupa jerami, onggok, bekatul, dan dolomit disusun secara merata pada rak.
- Tumpukan media tanam tersebut memiliki ketebalan yang berbeda di setiap tingkat rak. Usahakan pada tingkat paling bawah memiliki ketebalan yang lebih, kemudian di tingkat atasnya lebih tipis, dan seterusnya. Jadi, penyusunan media tanam dari tingkat paling bawah ke tingkat atas semakin menipis. Hal ini dilakukan untuk mengatur suhu media tanam.
- Setelah media tanam siap, taburkan kapas secara merata ke permukaan media tanam.
- Kemudian, bersihkan kumbung dan tutup rapat. Pastikan juga tidak ada kebocoran pada kumbung.
Sterilisasi
Setelah proses pemindahan media kompos ke dalam kumbung selesai, lakukan sterilisasi kumbung di hari berikutnya dengan mengalirkan uap panas ke dalam kumbung. Caranya adalah:
- Drum sterilisasi atau boyler diisi air hingga penuh.
- Masukkan kayu pada tungku.
- Masukkan juga pipa air ke dalam kumbung.
- Nyalakan api pada tungku.
- Suhu di dalam kumbung dinaikkan hingga 60-62o C.
- Setelah suhu mencapai 60-62oC, pertahankan suhu tersebut selama kurang lebih 4-5 jam.
- Setelah 4-5 jam, matikan pipa saluran air dan kumbung ditutup rapat.
- Proses sterilisasi ini berlangsung sekitar delapan jam, selama proses berlangsung, pastikan kumbung dan pipa air tertutup rapat, agar tidak ada celah keluar bagi uap air.
Penebaran Bibit Jamur Merang
Setelah 2-3 hari dari sterilisasi, bibit jamur merang siap ditanam di dalam kumbung. Satu kumbung umumnya cukup untuk menampung 15 baglog. Perlu diingat, bahwa jumlah bibit yang ditebar tidak akan mempengaruhi hasil panen. Penebaran bibit jamur merang dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Kemasan bibit jamur merang dibuka dan diremas-remas.
- Bibit ditebarkan secara merata ke seluruh permukaan baglog dan bagian tengah baglog.
- Setelah bibit jamur merang selesai ditanam, bersihkan kumbung dan siram lantai kumbung menggunakan air secukupnya untuk tetap menjaga kelembaban kumbung.
- Setelah semuanya selesai, tutup kembali kumbung dengan rapat.
Pemeliharaan
Tujuan dilakukan pemeliharaan adalah untuk mendorong pertumbuhan miselium pada bibit yang telah ditanam. Caranya dengan menjaga kelembaban, menjaga suhu di dalam kumbung, serta menjaga agar lantai dan dinding kumbung tidak kering. Suhu yang dibutuhkan untuk pertumbuhan optimal miselium jamur merang adalah antara 32-38°C. Pada awal tahap pertumbuhan jamur merang, kumbung harus ditutup rapat untuk meminimalisir masuknya oksigen ke dalam kumbung. Setelah jamur merang berusia empat hari, tubuh jamur mulai tumbuh, sehingga kumbung dapat dibuka sesekali pada waktu tertentu. Beberapa hal lain yang dapat dilakukan untuk memelihara tanaman jamur merang adalah:
- Pemberian kelembaban pada media kompos maupun pada kumbung dengan cara penyemprotan atau pengkabutan menggunakan sprayer.
- Saat melakukan penyemprotan, usahakan agar badan jamur tidak terkena semprotan.
- Penyemprotan ini dilakukan dua hari sekali, yaitu pada pukul 09.00-10.00 dan pukul 14.00-15.00.
- Melakukan penyiangan, yaitu menjaga agar tumbuhan jamur merang terkena gangguan dari tumbuhnya jamur-jamur liar yang lain.
- Melakukan pengaturan suhu dan udara di dalam kumbung. Hal ini dilakukan saat suhu di luar kumbung sedang sangat panas, yaitu pada pukul 12.00. Caranya dengan membuka pintu kumbung agar udara dapat masuk.
- Ada baiknya juga jika di dalam kumbung disediakan kipas angin untuk menjaga kelambaban dan mengatur suhu di dalam kumbung.
Pemanenan
Saat jamur merang berusia 10-11 hari setelah ditanam dalam media kompos yang baik dan sterilisasi yang baik, maka jamur merang sudah siap dipanen. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
- Pemanenan umumnya dilakukan pada pukul 04.00 pagi.
- Jamur yang layak dipanen memiliki tinggi 3-6 cm, atau masih dalam stadia kancing. Caranya dengan memperhatikan kuncup jamur merang yang belum terbuka. Setiap jam, jamur merang dapat mengalami pertumbuhan, oleh karena itu harus segera dipanen.
- Pemanenan dilakukan dengan hati-hati, tidak dengan menarik jamur begitu saja dari media kompos, melainkan harus diputar perlahan-lahan.
- Pemanenan dilakukan dari jamur merang yang berada di tingkat rak paling atas, kemudian menyusul ke bagian bawah.
- Setelah proses pemanenan selesai, jaga kelembaban kumbung dan media kompos agar tidak kering, dan bersihkan sisa-sisa batang jamur yang membusuk dari dalam kompos.
Di bibitbunga.com juga tersedia berbagai macam, benih sayuran, buah, perlengkapan berkebun dan lain sebagainya, silahkan klik disini.