Dewandaru atau ceremai (cerme) belanda, asam selong, blimbing londo (Jawa), Surinam cherry, Brazil cherry (Inggris) merupakan tumbuhan perdu tahunan dari famili Myrtaceae (suku jambu-jambuan) yang dalam etimologi Jawa (khususnya di daerah Gunung Kawi, Jawa Timur) dianggap sebagai pohon suci dan bertuah. Nama dewandaru sendiri berarti Pembawa Wahyu Dewa. Tanaman ini berasal dari Brasil.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk): Eudikotil
(tidak termasuk): Rosidae
Ordo: Myrtales
Famili: Myrtaceae
Genus: Eugenia
Spesies: E. uniflora
Nama binomial
Eugenia uniflora L.
Tanaman dewandaru berhabitus pohon yang tumbuh tinggi sekitar 2-5 meter. Daun dewandaru merupakan daun tunggal yang mengandung lapisan lilin. daun berwarna merah tua saat muda dan hijau saat dewasa, pangkal daun meruncing, tepi daun rata dengan pertulangan daun yang menyirip dan berukuran panjang sekitar 5 cm.
Bunga tunggal berukuran kecil berwarna kuning susu dan memiliki daun pelindung berukuran kecil, warna hijau. Buah dewandaru merupakan buah buni berbentuk bulat, diameter sekitar 1,5 cm, dan berwarna merah tua hingga merah kehitaman dengan permukaan yang berlekuk. Biji dewandaru berwarna coklat dan keras serta berukuran kecil. Beberapa bagian tanaman dapat dimanfaatkan seperti buah, daun dan kulit kayunya.
Buah dewandaru mengandung vitamin C, protein, dan karbohidrat sehingga cocok dikonsumsi sebagai buah segar. Daun dewandaru mengandung minyak atsiri, saponin, flavonoid sedangkan kulit kayunya mengandung tannin dan diyakini dapat menjadi obat tradisional untuk mengonrol hipertensi, menurunkan kolesterol, meningkatkan kualitas astringent, dan antioksidan. Kulit kayu dewandaru juga bermanfaat sebagai bahan pembuatan aksesoris seperti gelang, kalung, dan tasbih.