Tanaman buah ceremai (Phyllanthus acidus) biasanya juga disebut cerme, atau cereme, merupakan tanaman buah yang ketika sekali berbuah buahnya banyak sekali. Di Aceh dikenal sebagai ceremoi, dalam Bahasa Thai dikenal sebagai mayom, dalam Bahasa Inggris Otaheite gooseberry atau Malay gooseberry, meski sebenarnya sama sekali tidak relevan dengan buah gooseberry yang asli.
Buah ceremai enak dimakan segar, dicampur gula atau garam, dirujak, maupun dibuat manisan. Tanaman perdu berupa pohon kecil dengan ketinggian sekitar 9 meter, cabangnya rendah dan juga renggang. Pohon ceremai sulit dibedakan dengan pohon belimbing wuluh jika tidak dilihat dengan seksama, karena bentuk daun yang sangat mirip antar kedua tanaman ini.
Ceremai berasal asli dari Madagaskar dan sekarang sudah tersebar di berbagai penjuru dunia terutama bagian tropis, banyak ditemukan di Asia Tenggara. Akar pohon ceremai digunakan untuk mengobati penyakit kulit dan juga rebusan air dari akarnya bisa meringankan penyakit asma.
Nama ilmiah (botanical name): Phyllanthus acidus
Bibit berasal dari: ditumbuhkan dari biji
Rekomendasi dataran dan kondisi tempat tumbuh optimal: dataran rendah / iklim panas / suhu 30-35°C
Kebutuhan sinar matahari: full sun (penyinaran sepanjang hari)
Kapan berbuah: kira-kira 3-5 tahun lagi
Buah dapat dikonsumsi dengan cara: pengolahan terlebih dahulu (dapat diolah jadi jus, selai, manisan, dll)
Jika ditanam di pot, rekomendasi ukuran pot: diameter > 60 cm
Media tanam yang digunakan: tanah humus atau tanah kompos
Intensitas penyiraman: satu kali dalam sehari
Ilustrasi ukuran tanaman saat dikirim ke Anda: 20-40 cm
Ilustrasi tinggi tanaman ketika tumbuh besar: kurang lebih 300 cm
Tips pemberian pupuk (pemupukan): dilakukan kira-kira 30 hari sekali, menggunakan pupuk NPK Bunga, diteruskan dengan NPK Buah pada bulan berikutnya