Cara Menanam Cabe Yang Baik dan Benar

Cara menanam cabe dengan baik dan benar dapat meningkatkan produktivitas budidaya cabe. Tentu saja, cabe memang mampu mencuri hati banyak pecintanya, tak terlewat masyarakat Indonesia. Hampir setiap orang suka dengan sensasi pedas cabe, baik yang dimakan langsung seperti cabe rawit atau setelah diolah seperti sambal. Apalagi jaman sekarang semakin banyak makanan olahan dengan sensasi pedas bertingkat yang membuat cabe sering dicari. Padahal harga cabe cukup mahal, apalagi saat gagal panen atau stok sedikit. Harganya bisa mengalami kenaikan 100%.

Membaca banyaknya permintaan pasar dan harga cabai yang fluktuatif maka saat ini banyak yang mencoba budidaya cabe. Atau setidaknya menanam sendiri di halaman rumah untuk memenuhi kebutuhan harian. Budidaya cabe tidak terlalu sulit, jika sedang hujan maka anda tidak perlu repot menyiram, cukup memanfaatkan air hujan. Untuk lebih jelasnya mari kita simak cara menanam cabe yang baik dan benar.

Cabe Atau Cabai (Capsicum annuum)

Sebelum membahas lebih detail mengenai cara budidaya, mari kita kenalan dulu dengan tanaman pedas ini. Cabe membutuhkan beberapa syarat untuk tumbuh, diantaranya:

1. Membutuhkan tanah yang kaya akan zat organik dan bertekstur gembur.
2. Derajat keasaman tanah sekitar 5,5 hingga 7,0.
3. Cabe tidak cocok dengan tanah yang tergenang air.
4. Daerah penanaman bersuhu 16°-32°C.
5. Curah hujan pertahun antara 1500-2500 mm.
6. Saat memasuki masa pembungaan dan pemasakan, cabe harus terkena sinar matahari minimal 10-12 jam.

Cara Menanam Cabe Dengan Baik Dan Benar

Berikut langkah mudah yang harus dilakukan dalam menanam cabe:

Pemilihan Jenis Cabe

Anda harus menentukan jenis cabe apa yang akan anda budidayakan. Anda dapat memilih cabe merah, cabe rawit, atau jenis cabe lain seperti berikut ini.

Jenis-jenis Cabe

Di Indonesia setidaknya terdapat 3 jenis cabe yang banyak ditanam, mulai cabe besar, cabe rawit, dan cabe hibrida. Disamping itu terdapat pula cabe non konsumsi seperti cabe hias.

  • Cabe Besar

Cabe-merah-besar

Secara umum terdapat 3 golongan cabe besar, yaitu cabe merah besar, merah keriting, dan cabe hijau. Cabe merah besar berbentuk lonjong panjang dan mulus. Sedangkan merah keriting buahnya bergelombang atau keriting. Untuk cabe hijau sebenarnya jenis cabe merah besar atau merah keriting yang dipanen sebelum waktunya.

  • Cabe Rawit

cabe-rawit-2

Cabe rawit (Capsium frutescens) memiliki ukuran mini sekitar 2-4 cm. Meski kecil rasa pedas yang dihasilkan lebih dari cabe besar. Warnanya beragam mulai dari hijau, merah, kuning, dan orange. Jenis cabe ini kebal terhadap semua cuaca sehingga dapat panen sepanjang tahun.

  • Cabe Hibrida

Cabe-hibrida

Jenis hibrida sebenarnya serupa dengan cabe besar hanya saja cabe ini sudah mengalami persilangan dan perlakuan teknik modern. Keunggulan cabe hibrida terletak dalam produktivitasnya, bentuk, serta ketahanan terhadap penyakit.

Penyemaian Benih Cabe

Setelah memilih jenis cabe yang akan ditanam selanjutnya cari bibit unggul. Cirinya cabe masih dalam keadaan segar tanpa cacat sedikitpun. Keringkan biji cabe tersebut lalu lakukan persemaian. Ada dua cara menyemai biji cabe, yaitu dengan polybag atau memakai media bedengan. Tetapi kebanyakan petani lebih memilih sistem bedengan pada sebidang tanah gembur.

Benih yang telah disemai tumbuh menjadi tanaman cabe kecil yang masih berdaun 4 - 5 helai. Bibit ini sudah siap dipindahkan pada media tanam yang lebih luas.
Benih yang telah disemai tumbuh menjadi tanaman cabe kecil yang masih berdaun 4 – 5 helai. Bibit ini sudah siap dipindahkan pada lahan tanam yang lebih luas.

Bedengan ditabur pupuk kandang atau TSP agar bibit cabe cepat tumbuh. Jika sudah, taburkan biji cabe kering ke dalam bedengan. Kemudian tutup biji dengan alang-alang kering. Penutup ini berfungsi untuk menahan biji cabe agar tidak hanyut saat disiram. Setelahnya, Anda cukup menyiram benih setiap hari. Saat biji telah tumbuh berdaun minimal 4, maka bibit siap dipindah ke lahan tanam.

Persiapan Lahan Tanam

Pembuatan lahan tanam bisa Anda lakukan sembari menunggu proses persemaian. Mula-mula bersihkan calon lahan tanam dari rumput liar. Gemburkan tanah dan beri pupuk kandang. Lalu buat bedengan dengan panjang 1,5 m dan lebar 1 m. Tingginya 30 cm dengan jarak antar bedengan 40 cm. Buatlah lubang tanam dengan jarak 40-60 cm.

Penanaman Bibit Cabe

Masa tanam terbaik adalah saat curah hujan tidak terlalu banyak. Karena curah hujan tinggi dapat membuat tanaman cabe mudah mati. Berikut langkah tanam bibit cabe yang mudah anda ikuti.

  • Ambil bibit dengan kondisi baik dan siap tanam.
  • Masukkan bibit dalam lubang tanam.
  • Tambahkan sedikit pupuk kandang dan tutup dengan tanah.
  • Saat musim kemarau siram tanaman setiap hari sekali, jika musim hujan sesuaikan dengan intensitas air hujan.
  • Anda bisa menambahkan penutup tanaman untuk mengurangi penguapan lahan tanam.

Pemeliharaan dan Perawatan

Cabe yang dipindahkan ke lahan yang lebih luas diberi jarak antara tanamannya. Selain itu juga diberi penyangga seperti kayu atau bambu agar tanaman cabe tumbuh dengan rapi tegak ke atas.
Cabe yang dipindahkan ke lahan yang lebih luas diberi jarak antara tanamannya. Selain itu juga diberi penyangga seperti kayu atau bambu agar tanaman cabe tumbuh dengan rapi tegak ke atas.

Penyiraman sangat diperlukan saat musim kemarau, yaitu dengan cara penggenangan yang dilakukan setiap dua minggu sekali. Rajinlah memeriksa tanaman baru selama 2 minggu. Jika ada yang rusak segera ganti dengan bibit baru. Tanaman cabe butuh penopang untuk tumbuh. Untuk itu tancapkan tongkat bambu dengan jarak minimal 4 cm dari pangkal batang. Pemasangan ajir dapat dimulai pada hari ke-7 sejak masa tanam. Setelah tanaman berusia diatas satu bulan, anda dapat mengikatkan cabe pada ajir.

Pemupukan susulan dilakukan setiap 2 minggu sekali dengan cara memberikan langsung pada setiap lubang tanam. Pemupukan paling praktis dengan menggunakan pupuk organik cair atau dapat anda tambahkan dengan NPK dalam larutan tersebut. Jika tidak, Anda dapat mencampur pupuk kandang atau pupuk kompos dengan TSP atau urea. Selain pemberian pupuk, sesekali Anda perlu melakukan penyiangan gulma atau tanaman liar. Pengendalian hama dan penyakit dalam budidaya cabe cukup vital. Karena beberapa panen gagal disebabkan serangan hama dan penyakit.

Pemanenan Cabe

Cabe yang sudah siap dipetik.
Cabe yang segar dan sehat sudah siap dipetik.

Masa panen cabe disesuaikan dengan jenis cabe yang ditanam, teknik budidaya, dan kondisi lahan. Pemanenan bisa dilakukan setiap 2-5 hari sekali sesuai dengan kematangan buah. Sebaiknya petik cabe bersama dengan tangkai agar lebih tahan lama disimpan. Lakukan pemetikan pada pagi hari ketika pohon cabe masih segar. Produktivitas budidaya cabe bisa mencapai 10-14 ton per hektar. Pada varietas tertentu yang dirawat secara optimal, potensi panen bisa mencapai 20 ton tiap hektar.

Demikian tadi beberapa langkah yang harus Anda tempuh jika ingin melakukan budidaya cabe. Selamat mencoba.

Lihat aneka benih cabe yang kami jual disini.